Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Warung Tuak Plus-plus Resahkan Warga

Sediakan Cewek dan Kamar di Belakang

Rabu, 06 November 2013 – 15:09 WIB
Warung Tuak Plus-plus Resahkan Warga - JPNN.COM

jpnn.com - DENPASAR - Tempat-tempat prostitusi terselubung terus tumbuh di Bali. Hal ini membuat warga Pulau Dewata makin resah. Kini, yang ramai dibicarakan adalah munculnya warung tuak yang menyediakan layanan plus-plus untuk pelanggannya di Gianyar Bali. Tak hanya cewek genit, warung itu juga menyediakan kamar untuk para tamunya yang butuh layanan "lebih".

Warung tuak plus itu ada di jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Gianyar. Pria yang datang ke sana memang benar-benar dimanjakan. Selain minum tuak hingga teler, mereka yang ingin menikmati wisata lendir, bisa langsung ke belakang dan disambut para perempuan "penjaja cinta" itu. Empat buah kamar di bagian belakang siap menampung para tamu yang ingin menghabiskan waktunya bersama perempuan yang menemaninya. 

Harganya pun cukup murah. "Beli beberapa botol tuak dulu baru bisa ambil ceweknya. Ceweknya hanya Rp 50 ribu," kata seorang sumber kepada Radar Bali (JPNN Group). 

Sebenarnya informasi ini sudah masuk ke telinga Satpol PP Pemkab Gianyar. Bahkan beberapa hari lalu Satpol PP sudah menyisir lokasi tersebut. "Kami memang sudah merazia tempat itu," kata Kasatpol PP Gianyar I Gede Daging. 

Saat razia Minggu (3/11) lalu, kata Daging, pihaknya menemukan dua pria yang sedang dilayani dua perempuan di kamar berbeda. Kedua pasangan itu memang sedang asyik mesum. "Tapi belum sampai berbuat asusila," kata dia. 

Kata Daging, pihaknya akan terus memantau perkembangan warung tuak plus itu. Jika memang tetap nekat beroperasi dengan menyediakan "layanan lendir", maka pihaknya tak segan kembali menggelar razia bersama aparat lainnya. "Kami akan menindak jika mereka tetap nekat," ujarnya. (wid/gup/mas) 

DENPASAR - Tempat-tempat prostitusi terselubung terus tumbuh di Bali. Hal ini membuat warga Pulau Dewata makin resah. Kini, yang ramai dibicarakan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News