Waspada DB, Dua Minggu 23 Penderita
jpnn.com - RUNGKUT - Sudah menjadi siklus tahunan, bulan ini, jumlah penderita demam berdarah (DB) meningkat. Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, bulan ini terdapat 23 penderita penyakit karena gigitan nyamuk Aedes aegyptitersebut.
''Jumlah itu tercatat hingga pertengahan bulan,'' kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Surabaya dr Daniek Suryaningdyah. Sementara itu, tahun lalu, selama Januari tercatat ada 36 penderita DB.
Jauh-jauh hari, dinkes sudah melakukan sosialisasi tentang waspada penyakit DB. Salah satunya menggalakkan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). ''PSN itu langkah pencegahan. Jangan langsung minta fogging,'' ucap Daniek.
Namun, bila ada satu warga yang positif menderita DB, warga diminta melapor ke puskesmas terdekat. Nanti petugas puskesmaslah yang melanjutkan laporan itu dengan melakukan pengasapan di wilayah tersebut. Tujuan fogging adalah membunuh nyamuk dewasa.
Kemarin (17/1) pengasapan dilakukan di RT 3, RW 10, Kelurahan Kali Rungkut, Kecamatan Rungkut. Kepala Puskesmas Kali Rungkut dr Bernadetta Martini menyatakan, fogging hanya difokuskan di RT 3, RW 10, bukan wilayah lain. Sebab, terdapat seorang warga RT 3 yang terkena DB. ''Warga yang terkena DB tidak parah. Sudah diobati,'' terangnya.
Sementara itu, Lurah Kali Rungkut Fadjar Basuki menuturkan dengan adanya kejadian itu, pihaknya akan mengantisipasi agar tidak ada warga yang terserang DB. Salah satu upayanya adalah menerjunkan ibu-ibu pemantau jentik (bumantik). ''Harus makin rajin turun ke rumah warga untuk memberikan sosialisasi dan menemukan jentik,'' jelasnya.
Menurut Fadjar, jumlah bumantik di wilayahnya cukup banyak. Setiap RT pasti mempunyai bumantik. Jika ditotal, jumlah relawan pemantau jentik itu mencapai 180 orang. ''Semua akan bergerak,'' katanya.
Selain di wilayah Rungkut, ada tiga penderita DB di Kelurahan Sememi dan Manukan Kulon. Rencanannya, besok (19/1) dinkes turun ke tiap kecamatan untuk memperketat kewaspadaan kasus DB. Tujuannya, Surabaya bisa bebas jentik nyamuk hingga 95 persen. ''Itu targetnya. Yang penting usahakan sekitar rumah bebas genangan. Sebab, ia hidup justru di air bersih dan bukan air mengalir,'' kata Daniek. (lum/bir/ai/mas/jpnn)