Waspada, Jangan Tertipu Pertamax Dioplos Pertalite
jpnn.com - jpnn.com - Pertamina telah melarang stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) melayani pembeli Premium dengan jeriken. Imbasnya, penjual bensin hanya bisa menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertalite.
Namun, kini di Kebumen, Jawa Tengah ada penjual yang nakal. Penjual bensin eceran sengaja mencampur Pertamax dan Pertalite untuk meraup untung lebih banyak.
Warna Pertamax yang sudah dioplos dengan Pertalite memang tak berbeda jauh dengan yang asli. “Sekilas antara Pertamax dan Pertalite memang tampak sama,” tutur Ahmad Riyad, salah satu penjual bensin di Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan, Kebumen.
Pria kelahiran tahun 1979 ini menjelaskan, selisih harga antara Pertalite dan Pertamax memicu pihak-pihak tertentu untuk bertindak curang. “Jika dicampur dan dijual, tentu penjual akan mendapatkan keuntungan lebih,” terangnya.
Karenanya Riyad menyarankan pembeli lebih cermat saat membeli Pertamax di penjual eceren. Pembeli bisa membedakan antara Pertamax dan Pertalite melalui warnanya.
Warna Pertalite lebih terang dan cenderung berwarna hijau. Sedangkan warna Pertamax lebih gelap dan condong ke warna biru.
Riyad sudah melakukan percobaan untuk mengetahui Pertamax oplosan. Warna Pertamax yang dicampur seliter Pertalite ternyata tak berbeda jauh dengan Pertamax murni. “Jika sudah demikian maka konsumen akan sangat sulit untuk membedakannya,” paparnya.
Staf administrasi SPBU 44-54307 Kawedusan Addin Pramono tak membantah adanya kemungkinan oplosan pertalite dan pertamax. Sebab, selisih harganya memang lumayan.
Namun, dia memastikan hal itu tak akan berdampak buruk pada mesih kendaraan. Sebab, selisih RON antara Pertamax dengan Pertalite hanya dua.
Pertamax berkadar RON 94, sedangkan Pertalite 92. “Percampuran antara Pertalite dan Pertamax tidak akan membahayakan kendaraan,” ucapnya.(mam/jpg)