Waspada, Tol Salatiga-Colomadu Belum Sempurna untuk Pemudik
jpnn.com, KARANGANYAR - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Pori Irjen Royke Lumowa memastikan ruas tol dari Salatiga hingga Colomadu sudah bisa dilintasi pada H-7 Lebaran. Saat ini, pembangunan ruas jalan bebas hambatan bagian dari Tol Trans Jawa itu sudah mencapai 90 persen.
"Kurang lebih jalan yang sudah bisa dilewati 85-90 persen, sebagian (sisanya) masih tanah. Mudah-mudahan yang sepuluh persen bisa dikejar pada H-10 atau paling lambat H-7," kata Royke Lumowa di tol Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (2/6)
Nantinya, pemudik dari arah Jakarta-Semarang yang akan menuju Jawa Timur bisa melintasi tol Salatiga-Colomadu. Royke mengecek kondisi tol sejauh 32 kilometer itu dengan menunggangi sepeda gowes dari gerbang tol Salatiga hingga Colomadu.
"Yang agak krusial Jembatan Kenteng. Jalannya lean concrete (beton cor, red) satu lajur dan elevasinya 10-15 derajat, tanjakan rawan. Kalau hujan pasti licin," katanya.
Korlantas Polri pun menyiapkan antisipasinya. Rencananya, sebagian besar pemudik akan dialihkan ke jalur arteri Salatiga-Solo untuk mengurangi arus kendaraan.
Sementara Direktur Utama PT Jasa Marga Solo Ngawi, David Wijayatno mengatakan, tol saat dibuka pada 8 Juni hanya diperbolehkan untuk dilintasi oleh kendaraan kecil. Dia memerinci, tol itu memiliki panjang 32 kilometer dengan rincian jalan yang dilapisi beton 20 kilometer, jalan dengan permukaan lean concrete sepanjang 8 kilometer, jalan dengan permukaan lean concrete temporary 2,5 kilometer, serta yang berupa jembatan sepanjang 1,5 kilometer.
Menurut dia, ada dua rest area yang disediakan di tol tersebut. "Yang diperbolehkan lewat hanya kendaraan kecil dan untuk siang hari saja. Kalau ada kepadatan di arteri, (tol) akan dibuka tapi hanya sampai pukul 21.00," katanya.
Sementara terkait Jembatan Kenteng yang berada di Tol Salatiga-Colomadu, David mengatakan saat ini proses pembangunannya masih dalam tahap konstruksi. Jembatan itu ditargetkan selesai pada Oktober 2018.(mg1/jpnn)