WNA Peru Tahanan Narkotika Tewas, Polisi Ungkap Penyebabnya
Setelah itu Bea Cukai menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Bali untuk dilakukan proses penyidikan lebih lanjut di Kantor Ditresnarkoba Polda Bali.
Pada hari Senin (8/8) sekitar pukul 23.30 WITA, korban mengkonsumsi obat yang bukan merupakan barang bukti sitaan. Akibatnya, korban mengalami sakit perut dan muntah-muntah.
Melihat kondisi korban yang lemas tersebut, petugas lalu menghantar korban ke RS Bhayangkara pada jam 23.30 WITA oleh petugas piket untuk berobat.
Setelah itu, kata Satake Bayu, pada pukul 05.00 WITA kondisi korban belum stabil dan masih mengalami muntah-muntah, serta kejang, sehingga korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sekitar pukul 05.30 WITA, korban mendapatkan perawatan di IGD RSUP Sanglah karena kondisinya mengalami penurunan.
Pada pukul 13.30 WITA, korban diobservasi di ruang Intermedit untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Menurut keterangan Kombes Satake Bayu, adapun keluhan almarhum saat di IGD Rumah Sakit Bhayangkara adalah pusing, lemas, dan menggigil dan memiliki riwayat depresi akut dan Skizofrenia.
Korban juga mengaku sering mengonsumsi obat sentraline, bupropion dan qietiapine.