WNI Positif Corona, Pimpinan DPR Dorong Pemerintah Bentuk Crisis Center
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad menilai rencana pembentukan Panitia Kerja Ketahanan Negara oleh Komisi I DPR dengan melibatkan militer dalam penanganan virus corona atau Covid-19, bagus-bagus saja.
Menurut Dasco, hal itu supaya para wakil rakyat juga mengetahui kesiapan pemerintah dalam menghadapi virus corona, yang berhubungan dengan ketahanan negara dan ekonomi.
"Ini penting supaya nantinya para wakil rakyat ini bisa menyampaikan ke konstituen masing-masing agar masyarakat juga tidak terlalu panik dengan isu-isu yang ada di luar,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/3).
Dia mengatakan bahwa sebenarnya Komisi I DPR melihat dari perspektif ketahanan negara sehingga dikaitkan dengan pelibatan militer. Kemudian, Komisi IX DPR juga berencana membentuk panja yang berkaitan dengan antisipasi corona.
Bahkan, Dasco mengatakan dia sudah meminta Mendagri Tito Karnavian membuat Desk Corona. Sebab, Kemendagri mempunyai struktur sehingga bisa memantau sejauh mana perkembangan masyarakat atau adakah gejala -gejala yang terdampak corona di wilayah masing-masing sampai ke pelosok. Hasilnya, kata Dasco, bisa dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan.
“Namun saya pikir, melihat situasi di luar makin maraknya corona, mungkin bagusnya Menteri Koordinator PMK (Muhadjir Effendi) mengambil alih, kemudian lintas kementerian untuk mengorganisasi pembentukan crisis center untuk corona," ujar Dasco.
Ia menegaskan bahwa hal ini bukan untuk membuat masyarakat panik, investor menjauh atau ekonomi menurun. Namun, ujar Dasco, hal ini justru untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah juga punya langkah mencegah tersebarnya virus corona.
Selain itu, lanjut dia, juga meyakinkan para investor luar negeri dan pelaku ekonomi bahwa pemerintah tidak tinggal diam saja untuk melindungi negara dan rakyat Indonesia terhadap corona.
Pihaknya meminta pemerintah mengambil langkah lebih jauh dan strategis. Oleh karena itu, ujar dia, kemungkinan bisa lebih bagus kalau Menko PMK Muhadjir yang mengambil langkah strategis.
"Kepada kawan yang sedang reses kami berpesan untuk memantau di dapilnya masing-masing apakah perkembangan corona itu atau dampaknya itu sudah meluas atau tidak dan semoga saja tidak," katanya.
Lebih lanjut, Dasco meyakini berdasar komunikasinya dengan Kemenkes maupun kementerian terkait, tidak ada maksud pemerintah menutup-nutupi dampak virus corona di Indonesia.
"Namun mungkin untuk lebih meyakinkan masyarakat, lebih meyakinkan investor, lebih meyakinkan bangsa-bangsa di luar negeri lain perlu diambil langkah lebih strategis," pungkas wakil ketua umum Partai Gerindra itu.(boy/jpnn)