Wow! di Maluku Ada 117 Bahasa Daerah
jpnn.com - AMBON --Gubernur Maluku Said Assagaff menyambut baik sekaligus mendukung konferensi Ikatan Pendidikan Pekerja Sosial Indonesia (IPPSI) yang berlangsung di Ambon, Senin (11/4) kemarin. Menurutnya, konferensi itu penting untuk membangun persamaan persepsi dalam rangka pembangunan keserasian sosial di Indonesia.
"Dalam rangka membangun keserasian sosial di Maluku, kami berangkat dari pengalaman konflik tahun 1999 – 2003. Meski kala itu terjadi gesekan (kekacauan) sosial, rakyat Ambon khususnya dan Maluku pada umumnya, menyadari konflik adalah sesuatu yang merusak kehidupan sosial hingga berimbas pada semua aspek kehidupan," ujar Said dalam pesan elektronik yang diterima, Selasa (12/4).
Karena itu katanya, rakyat Maluku bertekad tidak mau mengulang dan bertekad senantiasa menghindari konflik.
"Kami bertekad mengembangkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia. Karena Maluku merupakan salah satu daerah multikultural dan maritim terbesar di negara ini," ujarnya.
Menurut Said, Maluku terdiri dari 1.340 buah pulau, memiliki 117 buah bahasa, 100 sub suku serta agama multi-religius. Apabila masyarakat Maluku tidak bisa mengelola dengan baik keragaman tersebut, tentu akan menimbulkan persoalan sosial yang sangat besar.
Pada kegiatan kemarin, Mensos tidak hanya membuka konfesensi IPPSI. Namun juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Keserasian Sosial yang berlokasi di desa Hunuth, Kota Ambon.(gir/jpnn)