Wow...di Jogja Ada Bros dari Roti Basi
jpnn.com - JOGJA – Lima mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat inovasi yang pantas diapresiasi. Mereka adalah Sarah Sekar Langit, Zulfatin Rahmahani, Ari Wahyu Martina, Surya Jatmika dan Diah Intan Kusuma yang mampu memanfaatkan sampah berupa roti kedaluwarsa menjadi bros.
Menurut Sarah, untuk mengolah roti kedaluwarsa menjadi bros itu digunakan seni pengolahan roti menjadi clay yang disebut dengan nendo. Selama ini nendo hanya sebagai pajangan tapi kurang memiliki nilai guna. Karenanya, Sarah bersama teman-temannya ingin mengubahnya menjadi bros.
“Selain murah dan memiliki nilai kegunaan, bros dari nendo juga ramah lingkungan. Tidak seperti plastik atau pun besi yang selama ini digunakan untuk pembuatan bros,” katanya seperti dikutip RADAR JOGJA.
Sedangkan Zulfatin menjelaskan, bros buatannya itu memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Keunggulannya antara lain mudah mengikuti mode yang sedang berkembang di masyarakat, bisa bertahan lama, memiliki aroma wangi, dan harganya pun terjangkau. “Yang terpenting, bros ini merupakan produk go green yang ramah lingkungan,” ucapnya.
Zulfatin menambahkan, bahan baku untuk membuat bros itu antara lain roti basi, lem kayu, natrium benzoat, peniti bros, dan cat semprot bening. Selanjutnya, bahan-bahan itu ditambah pewarna makanan, zat aromatic, dan lem tebak.
Prosesnya, roti kedaluwarsa diambil bagian dalamnya saja, sedangkan kulitnya tak dipaai. Selanjutnya, bagian dalam roti itu dihancurkan. Agar mendapatkan hasil maksimal, perlu ditambahkan natrium benzoat dan zat aromatik (vanili, kayu manis, atau cengkeh dalam bentuk cair), dan diuleni sampai kalis.
Berikutnya, adonan diaduk hingga merata dan ditambahi pewarna makanan yang berbeda-beda pada tiap-tiap bagian. “Kemudian campur sampai rata lalu dibentuk dan dicetak sesuai selera. Keringkan di bawah sinar matahari selama dua hari. Setelah kering, semprot dengan cat semprot bening dan dikeringkan kembali selama satu hari. Bros telah siap digunakan,” terangnya. (mar/jko/mga/jpnn)