XL Axiata & Smartfren Merger, Meutya Hafid Mengaku Belum Tahu
jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid merespons mengenai operator seluler XL Axiata dan Smartfren melakukan merger.
Meutya mengaku belum mengetahui antara XL Axiata dan Smartfren bergabung.
Sebab, kata dia, belum ada permohonan resmi yang diajukan kedua operator ke pada pemerintah.
“Jadi, kami belum tahu karena belum melapor secara resmi keduanya. Jadi, kami sifatnya menunggu sebagai penghulu untuk mempersatukan. Kurang lebih seperti itu peran Kemkomdigi,” ujar Meutya di Yogyakarta, Rabu.
Namun, dirinya mengatakan Kementerian Komdigi tetap mendukung apabila kedua perusahaan ingin melakukan merger untuk menjaga iklim kompetisi industri telekomunikasi sehat.
“Tapi saat ini belum ada secara resmi menyampaikan bahwa akan ada pernikahan di antara keduanya secara resmi,” ungkap Meutya.
Sebelumnya, terkait merger XL Axiata dan Smartfren diumumkan bahwa PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telcom (SmartTel) telah mencapai kesepakatan definitif untuk melakukan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun atau 6,5 miliar dolar AS.
Merger tersebut menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.