Yakin Rupiah Menuju Keseimbangan Baru
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia ( BI) Agus Martowardojo meminta masyarakat tidak perlu resah menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini. Menurutnya, BI terus berupaya melakukan stabilitas nilai tukar rupiah.
"Kami melihat itu sebagai sesuatu yang normal. Jadi kalau seandainya nilai tukar itu berada di atas Rp10.000 per dolar AS, kami mohon masyarakat untuk tenang karena Bank Indonesia akan selalu menjaga stabilitas nilai tukar," ujar Agus di Jakarta, Kamis, (25/7).
Menurut Agus, nilai tukar rupiah saat ini sudah sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia. Pelemahan ini juga selaras dengan perkembangan nilai tukar di negara-negara kawasan.
Ia juga menyebut nilai tukar rupiah sedang bergerak menuju suatu ekuilibrium (titik keseimbangan, red) yang baru. "Faktor eksternal dan internal memberikan pengaruh hampir sama besar terhadap pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir," lanjutnya.
Faktor eksternal yang dimaksud yaitu yaitu perkembangan yang terjadi di dunia internasional, khususnya terkait kebijakan Amerika Serikat yang menyatakan akan mengurangi stimulus moneter. Di sisi lain, lanjutnya, koreksi pertumbuhan ekonomi di China juga turut berpengaruh.
"Kita juga melihat masih terjadi korekssi harga komoditi. Paling tidak di tahun 2013, masih ada harga komoditi andalan ejkpor indonesia mengalami penurunan sekitar 12 persen Ini akan berdampak," katanya.
Adapun faktor internal yang terus dipantau oleh bank sentral yaitu tingkat inflasi. "Ini (inflasi) sangat kita perhatikan, termasuk transaksi berjalan," tandas Agus. (flo/jpnn)