Yorrys dan Doli Tergusur, Golkar Bakal Makin Hancur
jpnn.com, JAKARTA - Legitimasi atas duet kepemimpinan Setya Novanto di DPP Partai Golkar dinilai sedang dalam posisi terendah. Bahkan, ada kekhawatiran Golkar bakal hancur karena Novanto dan Idrus bertindak semaunya dalam menjalankan roda organisasi partai berlambang beringin hitam itu.
Menurut salah satu pegiat di Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) M Shoim Haris, belakangan ini Setnov -panggilan akrab Novant- dan Idrus bertindak sewenang-wenang tanpa mengacu aturan dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART). Buktinya adalah pemecatan terhadap Ahmad Doli Kurnia dan Yorrys Raweyai karena mengkritik kepemimpinan Setnov.
"Bung Doli dipecat karena kritisnya. Nah sekarang mencopot Bung Yorrys karena menjadi ketua Tim Kajian Elektabilitas Partai Golkar. Pertanyaannya, mencopot Bung Yorrys pakai mekanisme apa? Suka udele dewe (semau sendiri, red) mereka mengelola organisasi," ujar Shoim di Jakarta, Rabu (4/10).
Menurut Shoim, tidak ada yang salah dengan posisi Yorrys sebagai ketua Tim Kajian Elektabilitas Partai Golkar yang sebelumnya mengeluarkan rekomendasi tentang mengevaluasi atas kepemimpinan Novanto. Sebab, kasus e-KTP yang menyeret Setnov sebagai tersangka bakal berdampak besar pada elektabilitas Golkar.
Padahal, Golkar menghadapi dua pekerjaan politik yang besar. Yakni Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.
"Belum lagi ribut-ribut soal tarif rekomendasi pilkada, semakin menambah daftar bahwa partai sudah bobrok di bawah kepemimpinan SN (Setnov, red) dan IM (Idrus, red). Kepemimpinan ini harus segera diakhiri agar partai Golkar dapat diselamatkan," pungkas Shoim.(gir/jpnn)