Yuk Selami Laut di Gili Ketapang!
Suparyono mengatakan, dampak adanya wisata snorkeling ini terhadap perekonomian warganya sangat terasa.
Terutama, pada para pemilik kapal taksi dan pelaku UKM. Karenanya, kini pihaknya akan menata UKM di lokasi wisata ini.
Terpisah, salah satu pengelola wisata snorkeling di Desa Gili Ketapang, Zaini Romli mengatakan, sebelum wisata ini dibuka, banyak dari warga setempat yang menganggur.
Dengan adanya wisata snorkeling, kini mereka banyak yang ambil bagian. Bahkan, adanya kapal taksi juga makin laris.
“Biasanya kapal taksi itu 2 hari sampai 3 hari di Pelabuhan (Pelabuhan Tanjung Tem baga Kota Probolinggo) harus antre menunggu penumpang.
"Namun, dengan adanya snorkeling, jika Sabtu dan Minggu, hampir 100 unit kapal taksi itu penuh dengan penumpang. Kalau hari-hari biasa, separonya atau 50 unit kapal yang sering penuh dengan penumpang,” ujarnya.
Bahkan pada pergantian 2017 lalu, ada sekitar 270 wisatawan menginap di rumah warga, sebagian memasang tenda di tepi pantai.
Untuk bermalam, wisatawan bisa menginap di rumah warga. Memang belum secara khusus disebut homestay.
Namun, sudah layak untuk diinapi para tamu.
Fasilitas air bersih untuk mandi juga disediakan, khususnya bagi mereka yang selesai melakukan snorkeling.