Satu dari empat orang di Australia ternyata memiliki pandangan negatif terhadap warga Muslim. Mereka didominasi oleh orang di kelompok usia 65 tahun ke atas.

Demikian terungkap dalam laporan penelitian tentang kohesi sosial di Australia yang diterbitkan Monash University dan Scanlon Foundation. Penelitian menggunakan alat ukur perilaku publik dalam isu seperti imigrasi dan multikulturalisme.

BACA JUGA: Aplikasi Komputer Selamatkan Bahasa Aborigin yang Terancam Punah

Peneliti Professor Andrew Markus mengungkapkan, temuan penelitian ini menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Selain itu, pandangan negatif ini lebih tinggi lima kali dibandingkan pandangan negatif terhadap warga dari kelompok agama lainnya.

"Di saat-saat meningkatnya ketegangan sosial, mereka yang memiliki pandangan sangat negatif, mungkin saja melakukan tindakan tertentu untuk melampiaskan pandangan negatifnya," kata Prof. Markus.

BACA JUGA: Korban KDRT Terima Penghargaan Tokoh Victoria 2015

"Mereka inilah yang mungkin melakukan pelecehan dan penghinaan terhadap warga Muslim di jalan," tambahnya. "Namun jumlah mereka yang berpandangan sangat negatif ini juga sangat kecil. Tapi tetap memprihatinkan."

BACA JUGA: Kini Alzheimer Bisa Dideteksi Lewat Tes Darah Sederhana

Penelitian dengan menggunakan metode survei terhadap 2.596 responden secara nasional, dilakukan sepanjang Juni dan Juli lalu.

Hasilnya menunjukkan adanya sejumlah variabel demografi, misalnya para responden berusia 65 tahun ke atas, ternyata empat kali lebih besar kemungkinannya memiliki pandangan negatif terhadap warga Muslim dibandingkan dengan yang berusia 18 hingga 24 tahun.

Terungkap pula, anak-anak muda di negara bagian Victoria lebih memiliki pandangan positif terhadap warga Muslim di sekitarnya.

Terhadap isu imigrasi, mayoritas responden menyatakan jumlah imigran sudah pas atau terlalu rendah. Hanya sekitar 35 persen yang menyatakan jumlah itu sangat tinggi.

Kesimpulan utama penelitian ini menyebutkan masyarakat Australia tetap berada dalam kondisi kohesi sosial yang tinggi. Padahal, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah berada di titik rendah, hanya sekitar 15 persen.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu, Gladiator Romawi Konsumsi Minuman Berenergi dari Cuka dan Abu

Berita Terkait