1 Jam Bersama Habib Rizieq, Dari Pilpres Hingga 2 Ayam Panggang Besar

Jumat, 01 September 2017 – 19:50 WIB
Wirahadikusumah bersama Habib Rizieq Shihab di Mekah. Foto: RADAR LAMPUNG

jpnn.com, MEKAH - Pemimpin Redaksi Radar Lampung (Jawa Pos Group) Wirahadikusumah berkesempatan bersilaturahmi dengan Habib Rizieq Shihab, di sela-sela menjalankan ibadah haji.

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu sudah empat bulan tinggal di Makkah. Tidak mudah menemui Habib Rizieq di Mekah. Dibutuhkan waktu dua hari untuk bisa bersilaturahmi dengannya. Dengan bantuan Ketua Forum Pondok Pesantren Bandar Lampung H. Ismail Zulkarnain, akhirnya Minggu malam (27/8) Radar Lampung berhasil menemui Habib Rizieq di kediamannya, tak jauh dari Masjidilharam. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam. Mulai pukul 21.30 hingga 22.30 waktu Arab Saudi.

BACA JUGA: Habib Rizieq Minta SP3, Polisi Malah Makin Yakin soal Chat Mesum dengan Firza

Dengan taksi sewaan, kami mencari tempat tinggal Habib Rizieq. Kebetulan, sopir taksi yang membawa kami adalah warga Nusa Tenggara Barat yang sudah menjadi TKI di Arab Saudi selama 17 tahun. Karena itu, kami dengan mudah menemukan alamat yang dituju. Meskipun harus dipandu Habib Mukhsin. Habib Mukhsin adalah saudara Habib Rizieq dan tinggal satu rumah dengannya.

Begitu kami sampai, terlihat Habib Rizieq dan Habib Mukhsin di depan rumah. Mereka sedang melepas tamu yang akan pulang. Mereka mengenakan pakaian serbaputih. ”Assalamualaikum. Ahlan wa sahlan. Alhamdulillah, alhamdulillah. Ayo, silakan masuk,” ucapnya, menyambut kami.

BACA JUGA: Habib Rizieq Minta SP3, Polisi Siapkan Gelar Perkara

Rumah yang ditempati Habib Rizieq cukup sederhana. Untuk ukuran rumah di Indonesia, mungkin tipe 21. Saat masuk ke rumah bercat krem itu, tidak ada ruang tamu seperti rumah-rumah di Indonesia, tetapi langsung ada tiga kamar dan satu kamar mandi.

Kami dibawa ke salah satu kamar berukuran sekitar 4x4 meter dengan lantai yang ditutup permadani tebal berwarna hijau. Tidak ada kursi. Hanya ada dua lemari besar, masing-masing berpintu empat, serta lemari es yang berukuran kecil. Juga mesin pendingin ruangan yang saat itu disetel dengan suhu 20 derajat Celsius. ”Antum (kalian, Red) dari mana?” tanya Habib Rizieq.

BACA JUGA: Habib Rizieq Coba Mengenang Isi Chat dengan Firza

Setelah kami menjawab berasal dari Lampung, Habib Rizieq menanyakan maktab. ”Ooo, di Aziziah Zunubiah. Ya, semoga semuanya menjadi haji mabrur. Aamiin... Alhamdulillah, alhamdulillah...” ucapnya.

Saat sedang mengobrol, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Habib Rizieq semringah saat menyambut kedatangan seorang pria Arab Saudi beserban merah tersebut. Dari sopir taksi yang kami tumpangi, kami mengetahui bahwa pria itu adalah pemilik rumah yang ditinggali Habib Rizieq dan masih keturunan Rasulullah.

Sekitar 20 menit kami menunggu keduanya berbincang. Baru setelah tamu itu pamit, kami melanjutkan obrolan. Namun, saat diminta untuk wawancara, Habib Rizieq menolak. ”Tidak usah wawancara, kita mengobrol begini saja, ya,” ujarnya.

Namun, dia tidak menolak ketika kami minta pertemuan tersebut diberitakan. ”Tidak apa-apa. Silakan diinformasikan silaturahim ini. Tapi tolong, jangan disebutkan lokasi tempat tinggal saya ini. Pastinya, saya sudah empat bulan di sini dan kondisi saya alhamdulillah sehat,” katanya.

Dia sempat mengungkapkan alasannya meninggalkan Indonesia. Menurut dia, yang dilakukannya itu mengikuti jejak para nabi dalam memperjuangkan Islam. ”Rasulullah SAW saat akan dibunuh kaum Quraisy, beliau hijrah ke Madinah. Nabi Musa AS saat dikejar firaun juga hijrah. Hijrah itu salah satu bentuk perjuangan,” tegasnya.

Habib Rizieq juga sempat menyinggung Pileg dan Pilpres 2019. Menurut dia, dengan disahkannya UU Pemilu yang baru, hanya akan ada dua calon presiden. ”Nah, saya mengimbau kepada umat di Indonesia untuk memilih pemimpin yang menghormati ulama,” ucap dia.

Obrolan kembali terhenti ketika seorang remaja bergamis membuka pintu kamar. Saat itu Habib Mukhsin yang ada di dalam kamar keluar. Tak lama kemudian dia membawa nampan berisi nasi khas Arab dengan dua ayam panggang berukuran besar di atasnya. Kami lantas diajak makan bersama. Namun, Habib Rizieq tidak ikut makan. Dia masuk ke kamar lain. Menurut Habib Mukhsin, Habib Rizieq sudah makan. ”Ini rezeki, ayo kita makan,” ajak Habib Mukhsin.

Setelah makan, kami meminta izin untuk bisa berfoto bersama. Habib Mukhsin menyusul Habib Rizieq ke kamar. ”Mau foto? Silakan kalau mau foto bersama. Ayo saling bergenggaman fotonya,” ucap Habib Rizieq. Setelah itu, kami pamit. (*/c11/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa di Arab Saudi, Habib Rizieq Sangat Kooperatif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler