jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah segera mewujudkan penggabungan atau merger empat BUMN Pelabuhan, yaitu PT Pelindo I-IV Persero pada 1 Oktober 2021.
Dalam merger ini PT Pelindo II akan bertindak sebagai surviving entity atau perusahaan penerima penggabungan.
BACA JUGA: Mantan Mertua Dituding Begituan Lewat Belakang, Salmafina Bereaksi Begini
Setelah merger, nama perusahaan hasil penggabungan menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
"Integrasi Pelindo akan meningkatkan produktifitas dan efisiensi melalui standarisasi proses bisnis dan pelayanan di pelabuhan. Situasi ini secara bertahap akan berdampak terhadap penurunan harga barang yang diangkut," ujar Direktur Utama Pelindo IV, Prasetyadi dalam ‘Temu Media’ di Kantor Pusat PT Pelindo IV di Makassar, Selasa (14/9).
BACA JUGA: Kabar Baik! Pelindo III Buka Lowongan Kerja Lulusan SMA dan D3
Seluruh Dirut Pelindo khusus hadir dalam kegiatan ini, yaitu, Dirut Pelindo I Prasetyo, Dirut Pelindo II Arif Suhartono, Dirut Pelindo III Boy Robyanto, serta jajaran Direksi Pelindo I, II, III dan IV.
Kegiatan yang dihadiri sejumlah pemimpin media nasional dan lokal baik yang berada di Makassar maupun di provinsi lainnya yang termasuk dalam kelolaan Pelindo IV ini, dimaksudkan untuk memberikan informasi dan pemahaman lebih luas kepada masyarakat, dalam hal ini media sangat berperan dalam menyebarluaskan informasi yang tepat.
BACA JUGA: Rencana Kenaikan Cukai Rokok 2022 Harus Dihentikan Dulu
Kegiatan serupa telah diselenggarakan sebelumnya di wilayah kelolaan Pelindo I yang berpusat di Medan, wilayah Pelindo II di Jakarta, dan wilayah Pelindo III di Surabaya.
Prasetyadi menyebutkan, saat ini biaya logistik nasional masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lain, yakni sekitar 23 persen dari total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.
Hal itu disebabkan oleh operasi dan infrastruktur pelabuhan yang belum optimal.
“Dengan kondisi tersebut, pemerintah akan melakukan Integrasi Pelindo untuk meningkatkan konektivitas nasional dan standarisasi pelayanan pelabuhan, layanan logistik yang terintegrasi, serta meningkatkan skala usaha dan penciptaan nilai BUMN Layanan Pelabuhan melalui keunggulan operasional serta komersial dan keuangan,” jelasnya.
Menurut Prasetyadi, integrasi Pelindo juga akan memudahkan koordinasi pengembangan kawasan industri dan ekonomi khusus di sekitar pelabuhan di daerah-daerah, sehingga mendorong peningkatan konektivitas hinterland yang akan berdampak pada meningkatnya volume ekspor-impor dan trafik pelabuhan.
Dengan demikian selain berkontribusi positif pada perekonomian nasional, integrasi juga merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah.
Skema integrasi BUMN Pelabuhan dipilih karena mempertimbangkan beberapa faktor antara lain potensi penciptaan nilai yang efisien dan terkoordinasi secara sistematis, fokus kompetensi yang dimiliki saat ini, tingkat disrupsi yang tidak terlalu tinggi karena terdapat penyesuaian sinergi secara bertahap dari business as usual.
Selain itu, cost of fund dapat dioptimalkan dengan sebagai entitas yang lebih besar dan kuat, entitas penerima penggabungan bisa mengelola aset lebih baik dan efisien, serta penggabungan ini bisa segera diwujudkan karena bisnis yang dimiliki serupa.
Penggabungan BUMN Pelabuhan merupakan langkah tepat dan relevan untuk menyesuaikan dengan kemajuan industri yang makin pesat seiring kemajuan teknologi dan informasi.
Hingga saat ini, Peraturan Pemerintah tentang Penggabungan BUMN Pelabuhan masih dalam proses penerbitan. Kemudian selanjutnya akan berlaku efektif setelah penandatanganan Akta Penggabungan.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy