1 Persebaya vs Sriwijaya FC 1: Alfredo Kecewa, RD Berang

Senin, 23 April 2018 – 05:47 WIB
David da Silva (tengah), striker Persebaya melepaskan tendangan menjebol gawang Sriwijaya FC, Minggu (22/4). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Persebaya vs Sriwijaya FC, laga pekan kelima Liga 1 2018 pada Minggu (22/4) malam, berakhir imbang 1-1.

Ya, musim ini sudah tiga kali Persebaya Surabaya bermain di kandangnya, Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Hasilnya, hanya empat poin yang mampu diraih dari idealnya sembilan. Ini fakta bahwa Persebaya tidak garang di kandang.

BACA JUGA: Anniversary Cup 2018: Hansamu-Gavin Langsung Fokus ke Timnas

Sebelum tadi malam, Persebaya sempat menang 1-0 atas Perseru Serui pada pekan pertama (25/3) dan kalah 1-2 oleh Barito Putera (8/4).

Dan, tak beda jauh dengan melawan Barito Putera, Persebaya lebih dulu unggul. Striker David da Silva membawa Persebaya unggul pada menit ke-11.

BACA JUGA: Jelang Lawan Madura United, Skuat Borneo FC Digenjot Latihan

Ya, meski tidak turun dengan kekuatan terbaiknya, Persebaya bermain cukup mantap awal hingga pertengahan babak pertama. Pertahanannya sangat solid. Sayang, keteledoran winger Persebaya Osvaldo Haay di area pertahanan sendiri berujung kebobolan oleh gol Beto Goncalves (45').

Kegagalan meraih tiga angka mengecewakan pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera. Juru taktik asal Argentina itu menilai pasukannya tidak bermain baik. ”Saya tidak senang dengan permainan hari ini (tadi malam, Red). (Pemain) Kurang maksimal. Selain itu lawan juga sangat bagus,” ujarnya.

BACA JUGA: 2 Laga Kebobolan 5 Gol, Dejan Fokus Benahi Lini Belakang

Sriwijaya memang merepotkan tuan rumah. Mereka sempat lebih dominan dalam penguasaan bola pada babak pertama. Padahal, sejak ditangani Alfredo di Liga 2 musim lalu, sangat jarang Persebaya kalah penguasaan bola. Ciri khas permainan Persebaya adalah penguasaan bola dan serangan dari sayap.

Sejatinya, Persebaya punya peluang unggul pada menit ke-61 melalui titik penalti. Sayang, sepakan Da Silva melenceng ke kiri gawang kiper Teja Paku Alam. ”Saya tidak suka hasil seri di kandang. Tapi, saya minta anak-anak untuk tetap maksimal ke depan. Ini masih awal, kompetisi masih sangat panjang,” jelas pelatih 45 tahun itu.

Tidak beda jauh dengan Alfredo, pelatih Sriwijaya Rahmad Darmawan juga kecewa. Bahkan, berang. Banyaknya pemainnya yang terjebak offside menjadi alasan. Total, sepanjang laga Sriwijaya mencatatkan delapan kali offside. Bandingkan dengan tuan tumah yang tak pernah offside.

Tidak semua offside yang dialami para pemainnya membuatnya berang. Hanya, menurut dia, ada yang tidak tepat. Salah satunya ketika dia sampai memprotes wasit cadangan Adi Riyanto karena keputusan offside kepada Esteban Vizcarra.

”Saya tak mau berkomentar. Coba nanti lihat saja rekamannya (offside, Red) seperti apa. Saya doakan (wasit) makin sehat dan baik-baik saja,” sindirnya.

Terlepas dari protes pelatih yang disapa RD itu, pertahanan Persebaya memang sangat kompak dan disiplin ketika menjebak offside.

Meski hanya satu angka yang diraih, RD bersyukur bisa pulang dengan membawa poin. Sebab, dukungan masif Bonek sepanjang laga membuat anak asuhnya grogi. ”Mereka nervous di awal laga sampai akhirnya kami kebobolan. Tapi, itu wajar, selalu ada tekanan di setiap laga yang dipenuhi suporter fanatik,” terangnya. (gus/nia/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jawaban Panpel PSMS Soal Air Mati di Kamar Mandi Pemain


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler