10 Hari, 30 Kasus Hepatitis A

Rabu, 11 Januari 2012 – 11:31 WIB
PURWOKERTO - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas sedang melakukan investigasi terkait merebaknya kasus penyakit Hepatitis A. Sebab, laporan yang masuk ke DKK Banyumas, penderita Hepatitis A mengalami peningkatan di awal tahun ini.

Data DKK menyebutkan, dalam 10 hari terakhir sudah tercatat 30 orang yang dilaporkan menderita penyakit kuning. "Ini sesuai dengan laporan penderita dari Puskesmas Purwokerto Timur dan RS Margono," kata Kepala DKK Banyumas dr Widayanto MKes.

Investigasi dilakukan untuk mengetahui dari mana sumber munculnya penyakit ini. DKK sendiri memiliki kecurigaan, penyakit kuning tersebut berasal dari makanan/jajanan sekolah yang dikonsumsi penderita. Kecurigaan ini bukan tanpa alasan. Sebab, kasus ini rata-rata menyerang anak sekolah dan mahasiswa.

Untuk itulah, investigasi dimulai dengan mengambil sampling makanan/jajanan sekolah maupun di warung-warung yang berkontak dengan para penderita. "Sampling dan investigasi sudah dilakukan. Namun, tidak ditemukan adanya penjual jajanan anak/warung yang memakai bahan kimia seperti borak, formalin, rodamin. Mungkin pada sisi kebersihannya," ucap dia.

Widayanto menjelaskan gejala awal Hepatitis A ini biasanya berupa pusing, mual, dan mata kuning. Penyebabnya virus. Hepatitis menyerang bagian hati sehingga mata kulit menjadi kuning. Hepatitis merupakan peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi.
  
Meski ditemukan adanya peningkatan kasus Hepatitis A yang naik signifikan, dr Widayanto mengungkapkan, bisa saja, penyakit ini berasal dari luar kota. Atau, penderita terserang virus Hepatitis A dari luar kota. Sebab, rata-rata penderita itu, telah melakukan liburan akhir tahun.
 
"Mungkin juga merupakan virus bawaan saat makan di perjalanan liburan akhir tahun. Sebab, masa inkubasi virus ini dua minggu. Sedangkan dua minggu lalu baru liburan anak sekolah dan mahasiswa," ucap dia.
 
Meski ada dugaan seperti itu, Dinkes Banyumas telah memiliki program sebagai upaya pencegahan virus Hepatitis A. Yaitu dengan melakukan pelatihan kepada para bakul jajanan di depan sekolah. Rencananya, di tahun 2012 ini akan ada pelatihan untuk 40 pedagang pada bulan Juni 2012.

"Sudah ada kerjasama dengan sekolah. Nantinya akan dilakukan pelatihan. Kita akan tekan penyakit Hepatitis A. Sebab, ini masuk penyakit yang berbahaya.  Bisa menular melalui feses dan dampak 30 tahun kedepan adalah sakitnya hati," ujar dia. (ttg/nun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awasi Mutu Produk Pangan, BPOM Gandeng Surveyor Indonesia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler