Menurut Suryadharma dari 111 ribu jamaah itu, ada 10 jemaah yang meninggal dunia di tanah suci.
"Informasinya dua hari yang lalu sudah ada 10 orang (meninggal). Satu di Mekah dan sembilan orang di Madinah. Itu kondisinya," kata Suryadharma, Senin (8/10), di gedung parlemen di Jakarta.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, petugas haji di tanah suci sudah menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan jamaah haji. Termasuk perawat, obat-obatan medis sudah dipersiapkan untuk jamaah. "Petugas kita di sana sudah siap," ujarnya.
Di sisi lain, pria yang karib disapa SDA itu mengingatkan, jamaah haji untuk tidak memaksakan diri mencium hajar aswat di sela-sela melakukan tawaf di Kabah bila kondisnya tidak memungkinkan.
"Apalagi orang-orang tua, ibu-ibu mereka yang punya penyakit resiko tinggi ini saya kira tidak perlu dipaksakan," jelasnya.
SDA menyatakan, untuk jamaah sudah diberi tahu sejak di pemondokkan dengan komunikasi yang intensif. "Tapi pada akhirnya tergantung pada jamaah sendiri," katanya.
Menurut SDA, ketika orang berada padawaktu tawaf yang di sekitar kabah, itu memang dorongan untuk meningkatkan ibadah itu luar biasa, termasuk mencium hajar aswat serta salat sunat. "Dan kadang-kadang ada jamaah yang juga tidak tertib, dia solat sunat di tengah-tengah tempat orang tawaf," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Novel Dituduh Tembak Kaki Dua Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi