10 Keanehan Tangan Robot Milik Tawan Si Iron Man Bali

Sabtu, 23 Januari 2016 – 03:37 WIB
Tawan. Foto: Bali Express

jpnn.com - BALI – Tawan sempat membuat kehebohan karena berhasil membuat tangan robot untuk dirinya. Pria asal Bali itu tak hanya mencengangkan warga Indonesia, tetapi juga publik dunia.

Namun, tangan robot milik pria yang dijuluki Iron Man Bali itu kini mengundang kontroversi. Adalah blogger I Wayan Sutawan yang menaruh curiga terhadap tangan robot Tawan..

BACA JUGA: 5 Bulan Buron, Akhirnya Tertangkap Juga

Pemilik situs KOPiAPP.com itu tak yakin tangan robot yang dibuat Tawan asli.

Dalam laman yang dikelola Muhammad Akram tersebut ditulis sepuluh argumen untuk memastikan bahwa tangan robot dan sistem sensor yang dibuat Tawan masih perlu dipertanyakan lagi.

BACA JUGA: Kuburan Pria Ini Bakal Dibongkar

Berikut argumentasinya:

1. Persendian lengannya masih bisa dibilang longgar, keliatan waktu dia lagi masang lengannya, tapi lucunya respon ke pergerakan tangannya cepat + pasti (ga salah2 gerak). Ini ga mungkin. Ibarat tarikan motor yang rantainya kendor sama yang pas. Pasti ngertilah maksud saya.

BACA JUGA: Coba-coba Jadi Bandar Narkoba, Akhirnya Masuk Penjara

2. Gear nya banyak di luar, bisa dibongkar pasang. Ajaib, gerakannya cepat + leluasa. Yang lebih ajaib lagi, gear nya ga lepas.

3. Pergerakan tangannya terlalu biologis. Sedangkan dimana2 yang namanya benda mekanis itu gerakannya masih kaku. Banyak jeda pergerakan walaupun cuma beberapa milidetik. Bahkan asimo yang didevelop langsung oleh orang2 ahli dengan sarana mendukung pun, gerakannya juga masih bener2 terasa kayak robot kan? Nah dia saya lihat di bagian2 akhir video, gerakannya leluasa banget persis tangan asli.

4. Sensor otak? HAHAHA bahkan perusahaan2 teknologi besar aja, dengan sarana yang benar2 mendukung untuk riset ke teknologi ini, masih belum mampu. Bahkan untuk teknologi sensor-sensoran kaya gini ini ruang lingkupnya udah nanotech. Ga bakalan bisa dibikin secara DIY. Gak akan pernah bisa… Apalagi pake rongsokan.

5. Dan ngomong masalah sensor, sensor yang udah ada di seluruh smartphone sekarang: accelerometer, masih butuh waktu untuk baca sinyal bhwa hpnya dipake secara landscape (dari sebelumnya: portrait). Padahal ini sensor sederhana, ga pake sinyal2 frekuensi tertentu. Asli sensor untuk baca fenomena alam, masih butuh waktu beberapa mili detik untuk ganti mode ke landscape setelah hapenya diputar. Bahkan teknologi ini pun udah dikembangkan langsung sama ahlinya, sarananya mendukung, duitnya mendukung. Lah ini duit ga ada, sarana ga ada, pengetahuan mendalam tentang ini juga ga ada. Eh udah bisa nangkep “sinyal otak” tanpa lag? Inilah Bukti kalo “Iron Man Indonesia”di Bali adalah HOAX

6. Itu katanya tangannya lumpuh dari lengan atas. Berarti seharusnya gear2 nya udah dimulai dari bahu. Dan disana kayanya hampir ga ada gear persendian sama sekali. Padahal di sana bagian paling vital. Persendian di bahu ke lengan atas itu perputarannya hampir 180 derjat secara 3D (ga cuma 2 arah). Lah, kok dia di bagian sana kosong? Ga keliatan ada susunan gear yang rumit? Padahal lengan atasnya leluasa banget lho itu…

7. Ini bisa dibilang exoskeleton. Tapi ga ada batang besi/logam bener kuat yang menopang lengan atas + lengan bawah dengan kuat yang berfungsi sebagai tulang seperti namanya.

8. Ternyata jarinya juga bisa gerak! Bisa genggam batang logam! Tapi masih ga ditemukan tulang2 mekanis buat diikat ke jari2nya. Malah cuma ada sarung tangan longgar yang ga tau itu dalamnya kayak apa.

9. Kayaknya ga ada baterai atau semacamnya. Anggap deh “sinyal otak” ini beneran berfungsi, tapi itu cuma buat kontrol, bukan sebagai power supply. Nah itu kok bisa hidup? Bisa gerak? Dispenser yang fungsi nya buat panasin air aja masih harus dicolok ke listrik kan?

10. Saya bukannya gak mendukung kreatifitss, saya cuma nggak mau terbawa eforia tapi ternyata semu. Ini beda sama mobil listrik kmrn, yang itu dia emang punya ilmu di bidang itu, karya nya pun sesuai sama siapa dia sebenernya. Tapi ini terlalu banyak kejanggalan. Lagian teknologi kayak gini udah banyak di luar negeri kok. Tapi kalo ga salah sumber sensornya ke saraf, bukan ke otak.

Gimanapun juga, lengan “robot” ini terlalu fantasi untuk jadi realita. Bahkan kalo boleh jujur, JARVIS nya Iron Man terasa jauh lebih masuk akal, karena JARVIS itu basic teknologinya AI, armor ironman pun berfungsi berdasarkan gerakan tangan si Stark, sensor gerakan di setiap kaki sama tangan untuk nambah kekuatan + daya tahan, tapi roket laser, missile dan segalanya itu emang masih jauh dari logika hahaha (LOL). (afz/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Braaak... 2 Rumah Roboh Karena Longsor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler