jpnn.com, JAKARTA - SEIRING bertambahnya usia, kadar hormon testosteron juga akan turun.
Hormon testosteron berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang.
BACA JUGA: Hormon Testosteron Menurun di Usia 30 ke Atas? Simak Ini Solusinya
Selain itu, hormon testosteron juga berfungsi meningkatkan libido kaum pria.
Namun, kabar baiknya adalah, ada cara untuk mengembalikan produksinya ke tingkat optimal.
BACA JUGA: Tingkatkan Suasana Hati dengan Mengonsumsi 4 Makanan Ini
Cara paling mendasar dan alami untuk meningkatkan testosteron adalah melalui jenis makanan yang tepat.
Benar sekali, ada beberapa makanan yang bisa bekerja dengan sangat baik dalam mengatasi masalah testosteron rendah.
BACA JUGA: 5 Tanda Hormon Testosteron Pria Turun Drastis
Berikut kompilasi beberapa makanan terbaik yang bisa membantu mengatasi kekurangan testosteron, seperti dikutip laman Advantageja.eu.
1. Delima
Delima dianggap sebagai buah super karena kaya akan antioksidan, potasium, vitamin C, dan beberapa nutrisi lainnya.
Semua ini bekerja sama untuk meningkatkan testosteron air liur yang pada gilirannya meningkatkan energi, meningkatkan suasana hati, dan melawan depresi dan kecemasan.
Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi buah ini secara rutin bisa meningkatkan kesuburan dan meningkatkan kesehatan reproduksi.
2. Sayuran Berdaun Hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, brokoli, dan selada romaine kaya akan beberapa nutrisi penting seperti magnesium, zat besi, folat, kalsium, kalium, dan berbagai vitamin termasuk vitamin B.
Asupan sayuran yang cukup meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap lebih banyak nutrisi penting yang pada gilirannya membantu produksi testosteron lebih tinggi.
Hal ini kemudian mengatur gula dan tekanan darah, meningkatkan mood, dan memperkuat tulang dan otot.
3. Jahe
Dikemas dengan vitamin C, antioksidan, seng, dan vitamin E, jahe telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit selama berabad-abad.
Dalam pengobatan defisiensi testosteron, jahe ditemukan memiliki hubungan langsung dengan produksi hormon.
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, jahe memicu kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon luteinizing (LH).
Hal ini sebagai imbalannya menginduksi kesehatan jaringan di testis dan memungkinkan produksi testosteron serta meningkatkan jumlah cairan pria.
4. Ikan Tuna
Tuna merupakan makanan mengandung vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang dan otot, serta peningkatan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Vitamin D juga dikenal sebagai mineral kuat yang meningkatkan sintesis testosteron dan mempertahankan kadarnya.
5. Kuning Telur
Telur adalah sumber protein, vitamin D, Omega-3, dan kolesterol yang penting untuk menjaga kesehatan testosteron.
Selain itu, ini adalah makanan serbaguna dengan banyak manfaat lainnya, salah satunya adalah pengembangan dan pemeliharaan otot.
6. Suplemen Minyak Ikan/Ikan Berlemak
Suplemen ikan berlemak dan minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 dalam jumlah besar yang bisa membantu melawan obesitas.
Hal ini berdampak positif pada sintesis testosteron pada pria.
7. Kerang
Kerang, seperti tiram dan ikan laut lainnya, kaya akan seng dan magnesium yang merupakan makanan yang baik untuk mengatasi penurunan testosteron.
8. Minyak Zaitun Berkualitas Tinggi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bentuk paling murni dari minyak zaitun bisa membantu menghilangkan racun dari darah dan sel testis serta membantu meningkatkan testosteron serum secara alami.
9. Susu yang Difortifikasi Vitamin D
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, vitamin D memiliki berbagai peran berbeda dalam tubuh dan salah satunya adalah mendukung kesehatan reproduksi pada pria.
Mengonsumsi susu yang diperkaya vitamin D meningkatkan testosteron bebas dan total dalam darah sehingga memerangi kekurangan testosteron.
10. Pisang
Kaya akan potasium dan enzim yang disebut bromelain, pisang bukan hanya camilan yang mengenyangkan perut, tetapi juga buah dengan kemampuan meningkatkan testosteron yang luar biasa.
Enzim yang ditemukan dalam buah yang disebut bromelain ini membantu meningkatkan tingkat energi dan daya tahan tubuh.
Ini meningkatkan kinerja dan waktu latihan Anda serta membantu mengembangkan otot yang kemudian membuka jalan bagi produksi testosteron yang lebih tinggi.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany