jpnn.com - Volvo Cars baru-baru ini menjatuhkan 10 unit mobil dari ketinggian 30 meter dengan menggunanakan crane.
Hal itu mereka lakukan demi pengetahuan penyelamatan dan teknologi.
BACA JUGA: Volvo Siap Meluncurkan Truk Listrik Tahun Depan
Dalam melakukan kerja sama itu Volvo menggandeng tim penyelamat Search and Rescue (SAR) Swedia untuk mencari metode baru dalam menyelamatkan penumpang mobil di bagian depan dari yang jatuh dari ketinggian.
Tak tanggung-tanggung dalam kegiatan itu Volvo menjatuhkan 10 mobil baru dengan model yang berbeda.
BACA JUGA: Volvo Siapkan XC20, Versi Mungil dari XC40 termasuk Harganya
Pasalnya setiap mobil akan membutuhkan metode penyelamatan yang berbeda.
“Kami telah bekerja sama erat dengan layanan penyelamatan Swedia selama bertahun-tahun, Itu karena kami memiliki tujuan yang sama: memiliki jalan yang lebih aman untuk semua," kata ungkap Volvo Cars Traffic Accident Research Team, Hakan Gustafson seperti dikutip dari Automobile World, Minggu (15/11).
"Kami berharap tidak ada yang mengalami kecelakaan paling parah, tetapi tidak semua kecelakaan bisa dihindari. Jadi, sangat penting ada metode untuk membantu menyelamatkan nyawa saat kecelakaan paling parah benar-benar terjadi," sambungnya.
Gustafson menambahkan, semua temuan dari kecelakaan dan evakuasi yang dihasilkan akan dikumpulkan dalam laporan penelitian ekstensif.
Laporan itu akan tersedia secara gratis untuk digunakan oleh para pekerja penyelamat di tempat lain, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dari temuan-temuan tersebut dan lebih mengembangkan kemampuan penyelamatan nyawa mereka.
Biasanya, petugas penyelamat mendapatkan kendaraan pelatihan mereka dari tempat pembuangan sampah. Mobil-mobil itu seringkali sudah berumur hingga dua dekade.
Dalam hal kekuatan baja, konstruksi pengaman, dan daya tahan keseluruhan, ada perbedaan besar antara mobil modern dan mobil yang dibuat lima belas hingga dua puluh tahun lalu.
Tentunya ini sangat penting bagi petugas penyelamat unntuk terus memperbarui keakraban mereka dengan model mobil baru dan meninjau proses mereka untuk mengembangkan teknik evakuasi baru.
“Biasanya kami hanya menabrakkan mobil di laboratorium, tetapi ini pertama kalinya kami menjatuhkannya dari derek,” kata Gustafson. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian