jpnn.com, BRUSSEL - Kampanye usir diplomat Rusia yang digaungkan Inggris langsung menunjukkan hasil. Sebanyak 10 negara Uni Eropa sepakat untuk segera mengusir agen intelijen dan diplomat Rusia.
Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Kamis (22/3) mengajak anggota Uni Eropa mengusir diplomat Rusia dari negara masing-masing.
BACA JUGA: Makin Panas, Inggris Ajak Uni Eropa Usir Diplomat Rusia
Seruan itu merupakan buntut dari perseteruan antara Inggris dan Rusia terkait upaya pembunuhan eks agen ganda Sergei Skripal awal Maret lalu.
Inggris menuding serangan itu didalangi Rusia, mengingat senjata kimia yang digunakan untuk menghabisi Skripal dikembangkan di Rusia.
BACA JUGA: Harry Kane Absen, 2 Pemain Rebutan Ban Kapten Inggris
Lantaran Rusia tak kunjung memberi klarifikasi atas dugaan tersebut, Inggris lalu mengusir 23 diplomat Rusia. Aksi itu kemudian dibalas setimpal oleh Moskow beberapa hari kemudian.
"Apa yang terjadi di Inggris jelas tidak pernah terlihat sebelumnya," kata presiden Prancis Emmanuel Macron di akhir pertemuan puncak Uni Eropa di Brussel, Belgia, Jumat (24/3).
BACA JUGA: Putin Siap Bantu Inggris Mencari Peracun Agen Ganda
Dalam pertemuan itu, anggota-anggota Unie Eroa sepakat dengan suara bulat bahwa Moskow sangat mungkin bertanggung jawab atas serangan terhadap Skripal.
"Ini adalah agresi terhadap keamanan dan kedaulatan sekutu, hari ini anggota Uni Eropa, yang menuntut reaksi," tambahnya seperti dimuat The Guardian.
Sementara itu Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan dia setuju harus ada tindakan lebih lanjut atas kasus tersebut.
Perancis dan Jerman adalah di antara negara pertama yang mendukung Inggris. (mel/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nah Lho, Rusia Balik Tuding Inggris di Balik Racun Novichok
Redaktur & Reporter : Adil