10 Ribu Ton Kemasan Karton Bekas Minuman Berhasil Didaur Ulang

Senin, 09 September 2019 – 21:00 WIB
Tetra Pak Indonesia berkomitmen menerapkan prinsip circular economy yang sejalan dengan misiperusahaan hingga 2020. Foto : Tetra Pak

jpnn.com, JAKARTA - Tetra Pak Indonesia, perusahaan pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, mengumumkan komitmennya untuk menerapkan prinsip circular economy yang sejalan dengan misiperusahaan hingga 2020.

Pada 2018, Tetra Pak Indonesia bersama mitra pendaur telah mendaur ulang lebih dari 10.388 ton kemasan karton bekas minuman.

BACA JUGA: 72 Persen Masyarakat Indonesia Masih Acuh Tak Acuh Terhadap Sampah

Tidak hanya mengurangi dampak terhadap lingkungan, komitmen ini juga memberikan nilai ekonomis bagi para mitra usaha daur ulang.

"Aspek keberlanjutan selalu menjadi inti dalam komitmen kami untuk melindungi makanan, masyarakat, dan masa depan. Kami secara berkelanjutan bekerja untuk mencapai dampak lingkungan minimum di seluruh rantai pasokan. Dan kami memahami pentingnya kolaborasi jangka panjang dengan mitra-mitra kami seperti pengumpul sampah, pendaur ulang, pelanggan, pemerintah, komunitas, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menyukseskan ambisi kami dalam low carbon circular economy," ujar Michael Wu, Managing Director Tetra Pak Malaysia, Singapore, Philippines, & Indonesia.

Sejalan dengan ambisi perusahaan hingga 2020, Tetra Pak berkomitmen untuk meningkatkan tingkat daur ulang hingga 24% dengan mempertimbangkan berbagai pencapaian yang telah diraih Tetra Pak Indonesia bahkan sejak 2005 dan berkelanjutan pada 2015.

BACA JUGA: Jangan Menggunakan Kantong Plastik untuk Wadah Daging Kurban

Terkini pada 2018, perusahaan bersama mitra pendaur telah menambah nilai investasi untuk peningkatan kapasitas hingga 1.500 ton per bulan dan mencapai tingkat daur ulang sebesar 21,2% (10.338 ton) sekaligus meningkatkan fasilitas pemilahan mitra pengumpul

"Pada 2019, perusahaan berhasil menambah mitra pengumpul baru dan total telah ada 5 mitra pengumpul yang bertanggung jawab untuk wilayah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jabodetabek, sehingga kenaikan tingkat daur ulang diharapkan mencapai 22,5%. Pada 2020 nanti, Tetra Pak Indonesia mencanangkan target tingkat daur ulang sebesar 24% dan lebih dari 13.000 ton kemasan karton bekas yang akan terdaur ulang," tambah Michael.

Kesuksesan Tetra Pak dalam meningkatkan kapasitas daur ulang tidak terlepas dari kolaborasi jangka panjang dengan para mitra seperti pengumpul sampah, pendaur ulang, pelanggan, masyarakat, pemerintah, komunitas, bank sampah, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sementara itu Wisnu Wiguna, pemilik Leo Graha Sukses Primatama, perusahaan yang telah bermitra dengan Tetra Pak selama lebih dari 10 tahun, dengan fokus bidang usaha pada daur ulang kertas ini, memaparkan bahwa pihaknya membutuhkah kualitas serat panjang dari kemasan karton bekas minuman ini.

"Kami juga membutuhkan materi polimer aluminium (PolyAl) dalam kemasan karton minuman Tetra Pak yang berfungsi untuk memastikan aspek keamanan pangan ternyata dapat didaur ulang serta menghasilkan produk atap gelombang yang berkualitas. Selain itu juga memiliki nilai ekonomis tinggi dan diterima baik di pasaran," ujar Wisnu. Hal ini, kata Wisnu, telah terbukti bisa menambah diferensiasi bidang usahanya.

Tidak hanya bekerja sama dengan Leo Graha, Tetra Pak Indonesia juga bekerja sama dengan Daur Esia Jaya Trimegah, yang fokus pada pengolahan daur ulang serat kertas dari kemasan karton bekas minum.

"Kolaborasi dengan Tetra Pak sejalan dengan misi kami di Daur Esia dalam menanamkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Serat kertas berkualitas baik dari hasil daur ulang kemasan Tetra Pak, kami olah menjadi berbagai karya kreatif berwawasan lingkungan yang memberikan nilai tambah bagi kami selaku pelaku bisnis," ujar Direktur Daur Esia, Mignonne N.B. Maramis.

Selain itu, untuk memaksimalkan pencapaian usaha daur ulang, Tetra Pak Indonesia, Leo Graha, dan Daur Esia juga mengajak para konsumen di Indonesia mempraktikkan kesadaran gerakan 3L (Lipat, Letak, dan Lepas) untuk penanganan kemasan karton bekas minuman.

Gerakan tersebut terdiri dari buka lipatan atas dan bawah, letakkan wedotan ke dalam kemasan dan meratakannya serta lepaskan kemasan di tempat sampah terpilah yang disediakan.

Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian konsumen dan masyarakat terhadap pemilahan sampah sejak dari sumbernya guna meningkatkan nilai ekonomi sampah, efektivitas dalam pengumpulan sampah sehingga semakin memperkuat ekosistem daur ulang khususnya pada kemasan karton bekas minuman. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler