10 Ribu Wirausahawan Baru Ahmad Ali-AKA Bakal Hapus Kemiskinan Ekstrem di Sulteng

Jumat, 27 September 2024 – 15:18 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Cawagub Sulteng Abdul Karim Aljufri (AKA). Foto: Instagram @bang.aka_

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan merespons positif program Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Karim Aljufri (AKA) yang akan menciptakan 10 ribu wirausahawan baru di bersama Calon Gubernur nomor urut 1 Ahmad Ali.

Menurut Iwan, pihaknya sudah menggelar survei terkait Pilgub Sulteng 2024 pada Juli lalu.

BACA JUGA: Ahmad Ali Respons Serangan Rival dengan Pujian, Pengamat: Bukti Kematangan Berpolitik

Salah satu temuan survei mengungkapkan bahwa lapangan kerja baru menjadi kebutuhan paling utama yang diinginkan warga Sulteng saat ini.

"Survei IPR baru-baru ini di Sulteng mengungkapkan kebutuhan yang paling mendesak dan dibutuhkan warga Sulteng, nomor satu atau yang paling utama adalah lapangan kerja," kata Iwan yang juga pengamat politik dan kebijakan publik asal UIN Palu itu.

BACA JUGA: Ahmad Ali Didoakan Surya Paloh Terpilih Jadi Gubernur Sulteng

Atas dasar itu, menurutnya kebijakan menciptakan 10 ribu wirausahawan baru yang dimiliki pasangan AA di Sulteng sangat memenuhi kebutuhan warga saat ini dan berpotensi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem di Provinsi terluas di Sulawesi itu.

"Kebijakan menciptakan 10 ribu wirausahawan tentu berefek dengan terbukanya lapangan kerja yang berpotensi untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Ditambah warga Sulteng butuh sekali dapat kerja," kata Iwan.

BACA JUGA: Targetkan Cetak 10 Ribu Wirausahawan, Ahmad Ali-AKA Ajak Anak muda Nongkrong di Sentra Kreatif

Iwan menyinggung beberapa hal yang bisa dilakukan mewujudkan 10 ribu wirausahawan baru tersebut. Antara lain hilirisasi tambang seperti Nikel di Morowali, tambang batu di Palu, hingga emas.

Iwan juga menyinggung potensi kekayaan laut, pertanian hingga peternakan di Sulteng salah satunya Sigi.

Iwan juga menyinggung soal status Sulteng yang saat ini menjadi penyangga daerah Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Kalau bisa dimaksimalkan seluruh potensi itu, menciptakan 10 ribu wirausahawan baru yang tentunya membuka ribuan lapangan kerja, mudah dilakukan. Bagi saya tidak ada cara lain menurunkan kemiskinan selalu faktor menciptakan lapangan kerja. Karena itu urgent di Sulteng," kata Iwan.

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Karim Akjufri (AKA) mengatakan dirinya dan Calon Gubenur Ahmad Ali akan menciptakan 10 ribu wirausahawan baru di Sulteng.

AKA mengatakan program ini dilakukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengganguran.

“10 ribu wirausahawan baru akan melibatkan banyak orang, banyak pekerjaan, banyak pergerakan ekonomi, efeknya dominonya luar biasa bagi Sulteng mengingat saat ini tingkat kemiskinan ekstrim di Sulteng cukup tinggi,” ujar pasangan nomor urut 1 ini.

Berdasarkan data tingkat kemiskinan mencapai 11, 77 persen atau 379,76 ribu orang pada Maret 2024.

Angka ini berada di atas target tingkat kemiskinan dalam RPJMD Sulteng sebesar 7,65 persen.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 3,15 persen pada Februari 2024 berada di atas target TPT Tahun 2024 mencapai 2,54 persen.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari 2024 mencapai 68,53 persen jauh di bawah target Tahun 2024 sebesar 74,79 persen.

“Dengan menciptakan wirausaha baru, banyak persoalan ikut terselesaikan termasuk menurunkan angka kemiskinan sesuai target RPJMD, kalau perlu melampaui target,” ujarnya.

AKA mengatakan Sulteng punya banyak factor yang bisa mendukung penyelesaian kemiskinan dan pengganguran.

Begitu juga Sulteng punya factor untuk bisa membentuk 10 ribu wirausahan baru.

AKA mengungkapkan sejumlah alasan 10 ribu wirausahawan perlu dikebut selama 5 tahun mendatang yakni Sulteng menjadi wilayah yang strategis sebagai daerah penyangga IKN baru dan sebagai akses masuk bagi agenda prioritas pembangunan kedepan.

AKA mengatakan Sulteng bisa dikatakan sebagai provinsi penyangga mengingat lokasinya yang strategis dan dekat dengan IKN.

“Berapa banyak kebutuhan yang diperlukan untuk IKN, primer maupun sekunder? Sulteng harus jadi pemain utama memenuhi kebutuhan itu, kami punya SDM, punya bonus demografi yang besar, punya lahan, punya dana dan punya akses kuat ke pusat (Prabowo), ini peluang besar untuk membuka usaha,” tegas politisi yang dikenal dekat dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

AKA mengakui keberadaannya sebagai kader Gerindra menjadi satu kelebihan diantara cagub lain mengingat presiden terpilih nantinya adalah Prabowo Subianto yang merupakan ketua umum partainya.

Karena itu, ia akan memanfaatkan kelebihan itu terutama berbagai akses yang akan mendukung terealisasinya program 10 ribu wira usahawan baru.

“Kami punya kelebihan yakni akses ke presiden. Akses ini akan kami manfaatkan untuk kebaikan Sulteng, termasuk upaya mempercepat terciptanya 10 ribu usahawan baru, baik soal akses kebutuhan teknologi, pasar, akses dana, digitalisasi dan lainnya,” lanjut pesilat juara dunia ini.

Untuk mewujudkan tersebut AKA mengaku jika dirinya dan Ahmad Ali terpilih nanti telah menyiapkan langkah-langkah strategis mendorong terciptanya pengusaha baru yakni pertama, peningkatan akses modal dan pembiayaan melalui, Program Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA), yaitu program kredit bebas bunga bagi wirausahawan pemula.

Kemudian, inkubator bisnis, yaitu dengan mendirikan pusat-pusat inkubator yang memberikan modal awal, mentoring, dan pelatihan bagi wirausaha baru.

Serta akses terhadap Investasi dan Dana Hibah yang memudahkan investasi swasta dan program hibah untuk startup.

Kedua yakni pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di sekolah dan universitas.

Kemudian Pelatihan Keterampilan: manajemen, digitalisasi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan serta pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan akses dan jangkauan lebih banyak calon wirausahawan.

Ketiga yakni penyediaan infrastruktur dan fasilitas pusat kreatif dan co-working space, yaitu ruang kerja bersama (dan fasilitas teknologi untuk mendukung startup.

Keempat; adalah pemberian insentif pajak dan regulasi, peringanan pajak atau bahkan penghapusan pajak bagi startup, memudahkan perizinan, dan deregulasi.

“Terakhir atau kelima yakni mendorong inovasi teknologi, misalnya dengan Digitalisasi UMKM, dan melaksanakan Program Startup Digital yakni Meluncurkan program khusus untuk mendukung startup berbasis teknologi dengan memberikan akses ke teknologi, investasi, dan pasar,” ujar Koordinator Wilayah Sulawesi Partai Gerindra ini.

Kemudian akan ada bantuan modal usaha BUMDesa, Mengembangkan 30.000 Ha pertambakan rakyat, bantuan bibit pertanian dan ternak gratis dan bantuan Sarana dan prasarana pertanian modern.

Infrastruktur juga akan dibangun seperti membangun dan mengembangkan Sentra Kreatifitas Pemuda (SKP), penuntasan blankspot area (686 Desa), bantuan pemasangan sambungan listrik bagi 35.000 rumah Tangga tidak berlistrik dan memfasilitasi penyediaan sarana Listrik di wilayah terpencil.

“Percepatan, peningkatan konektivitas darat dan perairan antar wilayah kabupaten dan padat karya pemeliharaan jalan provinsi kami akan lakukan. Sehingga distribusi hasil usaha para usahawan baru dan lama nanti tidak terhambat, efektif dan efisien,”tegasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler