jpnn.com - TIMIKA - Hanya berjarak lima hari, terhitung dari tanggal 1 hingga 5 Januari kemarin, sebanyak 10 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Timika kabur.
Informasi itu disampaikan langsung oleh Kepala Keamanan Lapas Kelas IIB Timika, Doni Worabai, kepada Radar Timika. Dari jumlah itu, satu di antaranya adalah warga binaan dalam kasus kepemilikan Narkoba jenis sabu-sabu atas nama Syamsuddin alias Sam, yang diketahui melarikan diri pada Sabtu (2/1) sore lalu.
BACA JUGA: Oo, Ini Penyebab Premium Langka
Doni mengatakan, terkait kaburnya Syamsuddin alias Sam, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian guna membantu melakukan pencarian. “Sudah kami koordinasikan dengan petugas kepolisian juga, dan dia saat ini kami tetapkan statusnya DPO (Daftar Pencarian Orang). Dan, kejadian ini saya selaku kepala keamanan juga sudah laporkan kepada Kalapas untuk segera ditindaklanjuti, dengan memeriksa sipir yang bertugas saat itu,” ujarnya.
“Awal bulan ini saja sudah ada sepuluh orang mungkin yang lari dari Lapas, dan ini sudah saya laporkan juga kepada Kalapas untuk segera laporkan ke Kanwil, karena ini memang sudah masuk kategori emergency,” imbuh dia.
BACA JUGA: Peralatan e-KTP Rusak di Enam Kecamatan
Namun, ketika ditanya mengenai nama-nama warga binaan yang kabur, ia tidak dapat merinci. "Nama-nama itu (ada) di bagian registrasi. Mereka yang kabur ini dari berbagai kasus. Baik itu kasus pencurian, sampai pembunuhan juga ada,” ungkapnya.
Terkait dengan kaburnya Syamsuddin alias Sam, sejumlah sumber Radar Timika di Lapas mengatakan, Sam meloloskan diri melalui jendela pada Sabtu (2/1) lalu.
BACA JUGA: PARAH! Harga BBM Turun tapi SPBU Kehabisan Stok
“Infomasinya dia kabur lewat jendela. Tapi ini belum bisa dipastikan, karena kalau kami lihat kondisi dia yang punya berat badan yang besar itu, tidak mungkin dia bisa lompat jendela,” ujar sumber yang enggan namanya dikorankan itu.
Dikatakannya, kondisi Lapas Timika yang saat ini terbatas jumlah personelnya dan juga kondisi bangunan Lapas yang tidak safety, mempermudah kaburnya para penghuni Lapas.
“SDM di Lapas ini sangat kurang, kemudian kondisi bangunan yang tidak memadai. Kemudian di Lapas ini ada dua pintu sebagai akses masuk ke dalam Lapas. Pintu satu untuk kendaraan proyek bawa masuk material, sementara pintu satunya lagi untuk akses masuk keluar pengunjung. Jadi apakah dia (Sam) keluar lewat pintu yang akses masuk keluar lokasi proyek, atau pintu yang arus keluar masuk pengunjung,” kata sumber.
Kronologis kaburnya Sam, terpidana kasus narkoba masih belum jelas. Pasalnya, sumber terpercaya Radar Timika lainnya yang mengaku sebagai warga binaan Lapas berinisial AA, saat menghubungi Radar Timika melalui telepon selulernya beberapa hari lalu mengatakan, Syamsuddin keluar melalui pintu depan pada Sabtu (2/1) sekitar pukul 15.00 WIT. Pintu depan yang dimaksud AA adalah pintu masuk pengunjung.
“Dia (Sam) itu kan ada cacat di kaki, jadi dia tidak mungkin bisa melompat atau keluar dari Lapas. Kami melihat dia keluar lewat pintu depan, dan pintu sengaja dibiarkan terbuka. Sepertinya Syamsuddin sudah ditunggu di depan, setelah itu menghilang dan tidak pernah kembali lagi ke Lapas,” kata AA. Lanjut sumber, kejadian seperti itu sudah sering terjadi di Lapas. Sehingga ia menduga ada permainan di internal Lapas terkait kaburnya sejumlah warga binaan itu. (tns/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Soputan Meletus, Mobil Damkar Dikerahkan
Redaktur : Tim Redaksi