jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Insaf mengatakan, 10 lokasi di Jakarta disebut rawan terjadi pergeseran tanah.
Data itu diperoleh dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.
BACA JUGA: Jakarta Ditawari 4 Acara Balap Internasional, Wagub DKI: Kota Ini Memenuhi Standar
Menurut dia, jika terjadi pergeseran menyebabkan tanah longsor hingga kerusakan pada rumah warga.
"Ada 10 lokasi yang memiliki potensi pergerakan tanah tersebut berada di dua kota administratif, yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur," ucap Insaf saat dikonfirmasi, Selasa (8/3).
BACA JUGA: Modus THM Pelanggar PPKM di Jakarta Timur, Mulai dari Matikan Lampu hingga Pintu Digembok
Lokasi pergeseran paling banyak di Jakarta Selatan di antaranya Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sedangkan, di Jakarta Timur, lokasinya di Kramat Jati, dan Pasar Rebo.
BACA JUGA: Jakarta ElektriK PLN Kalah Tragis di Perebutan Tempat Terakhir Final Four Proliga 2022
Seluruh lokasi tersebut masuk dalam kategori zona menengah rawan pergeseran tanah ketika turun hujan.
"Pada zona menengah ini pergerakan tanah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan," jelasnya.
Karena dikhawatirkan akan menyebabkan longsor dan kerusakan hingga korban jiwa, BPBD meminta aparat setempat untuk memantau pergerakan tanah ketika hujan turun.
"Diimbau para Lurah, Camat, dan masyarakat, di sekitar lokasi yang berpotensi, untuk tetap mengantisipasi adanya potensi pergerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," tambahnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi