jpnn.com - JAKARTA – Hari ini, Jumat (8/4), merupakan deadline pembayaran tebusan sekitar Rp 14,2 miliar yang diminta kelompok Abu Sayyaf untuk keselamatan sepuluh WNI di Filipina Selatan.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah terus berkomunikasi dengan pemerintah Filipina maupun penyandera.
BACA JUGA: Jokowi Elus-Elus Cucu Gubernur M Sani
“Terus dilakukan komunikasi, diplomasi antarnegara dan komunikasi dengan yang nyandera,” kata Presiden Jokowi usai menghadiri pembukaan Muktamar PPP, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat.
Hanya saja, presiden enggan membuka apa hasil komunikasi pemerintah dengan para pihak tersebut karena prosesnya masih berjalan.
BACA JUGA: Seluruh PNS Harus Berpendidikan Sarjana
“Kami tidak bisa membuka apa yang kami lakukan karena ini masih dalam proses semuanya. Tidak bisa saya sampaikan,” tegas Jokowi.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Fahri Tuding Presiden PKS Lakukan Kebohongan Publik
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh...Ibu Iriana Ogah Luluran
Redaktur : Tim Redaksi