100 Hari Kerja Pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji, Puaskah Warga Surabaya?

Sabtu, 05 Juni 2021 – 14:01 WIB
Didik Prasetiyono salah satu peneliti, saat memaparkan hasil survei 100 hari kerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan wakilnya Armuji di Pemkot Surabaya, Sabtu (5/6). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya merilis survei mengenai 100 hari kerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama wakilnya, Armuji.

Koordinator peneliti Irviene Maretha mengatakan 80 persen warga Surabaya mengaku puas dengan kinerja penerus Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana itu.

BACA JUGA: Pesan Khusus dari Wali Kota Eri Cahyadi untuk Warga Surabaya, Mohon Dipatuhi

Menurut Irviene, yang menjadi perhatian masyarakat Surabaya seperti penanganan pandemi, penyediaan lapangan kerja, kemudahan transportasi, dan agenda publik lainnya.

"Salah satu persepsi tentang pelayanan pemerintah hasilnya 93 persen warga tidak pernah punya pengalaman buruk dengan pelayanan pemerintahan," ujar dia, Sabtu (5/6).

BACA JUGA: Ini Cerita Cinta Terlarang J dan Bu Sri

Alumni manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Paramadina 2009 itu menjelaskan terobosan Pemkot Surabaya memberikan pelayanan secara online mendapat tanggapan positif.

Sebanyak 67 persen warga mengaku mudah mendapat pelayanan dan 98 persen tidak dipersulit.

BACA JUGA: Usai Menusuk Bripka Ridho Oktanaro, MI Berteriak Sebagai Teroris

"Ada beberapa rekomendasi yang kami keluarkan yaitu pelayanan publik dan transparansi kebijakan. Kemudian konsistensi menjalankan sosialisasi secara online diharapkan bisa ditingkatkan," kata dia.

Peneliti lain, Didik Prasetiyono melanjutkan bahwa 93 persen warga menilai jalanan di Surabaya sudah bagus. Hanya tujuh persen yang tidak setuju.

Kemudian 91 persen menilai akses ke tempat tinggal sudah baik.

Selanjutnya terkait banjir, 87 persen warga pernah mengalaminya. Meski begitu 53 persen menilai hal itu masih wajar, sedangkan 42 persen tidak mempersoalkannya.

"Hanya ada lima persen yang merasa banjir parah saat musim hujan dan memgesalkan hati. Rekomendasinya pengaturan drainase yang terintegrasi dan pembangunan rumah pompa lebih ditingkatkan," ujar Didik. 

Untuk kondisi kemacetan 67 persen tidak mempermasalahkan, 67 persen menilai lancar, 19 persen merasa macet tetapi biasa saja, dan lima persen merasakannya dan membuat kesal.

Berikutnya, Elizabeth Alexandria memaparkan bahwa mengenai keamanan 87 persen merasa aman, 13 persen tidak. Menurut dia, kondisi itu disebabkan akibat masih banyak kasus kejahatan yang meresahkan warga. 

"Rekomendasinya agar Pemkot Surabaya memperbanyak CCTV, khususnya di daerah yang rawan kriminalitas guna meningkatkan perasaan aman," kata dia.

Terkait dampak pandemi Covid-19, 73 persen mengalami penurunan pendapatan. Dari jumlah itu, 70 persen warga penghasilannya turun 25 persen lebih dibanding sebelum ada wabah corona.

"Rekomendasi atas permasalahan ini adalah pemberian bantuan tunai langsung dan optimalisasi validitas data penerima bantuan atau korban terdampak pandemi menjadi faktor penting," ungkapnya.

Selama 100 hari pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji, 34 persen warga merasa lapangan kerja yang tersedia sangat kurang. Kondisi itu akibat pandemi Covid-19 dan ketidakseimbangan antara supply serta demand lapangan pekerjaan.

"Rekomendasinya pemberian kemudahan perizinan investasi untuk menarik investor lokal maupun asing berinvestasi, terutama pada proyek padat karya," jelas dia.

Terakhir untuk masalah pendidikan, peneliti Achmad Zanwar mengatakan saat ini masih terjadi perdebatan di masyarakat terkait pembukaan sekolah.

Sebanyak 51 persen warga sekolah tetap ditutup dan 49 persen ingin sekolah dibuka. Kondisi ini berbeda dengan tempat ibadah, yang 82 persen warga ingin dibuka dan 18 persen ditutup.

Pendidikan secara online menimbulkan masalah, karena 39 persen siswa tidak memiliki laptop atau komputer pribadi dan 61 persen yang memiliki.

"Akibatnya, pembelajaran secara online menjadi kurang efektif dan tidak dapat dirasakan oleh semua siswa," papar Zanwar. (mcr12/jpnn)


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler