jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 100 survivor kanker payudara mengikuti 'Ayo SADARI Setelah Menstruasi Fun Walk' di Car Free Day (CFD) Jakarta.
Dalam acara yang diselenggarakan PT Uni-Charm Indonesia bersama YKPI, para peserra menempuh jarak sekitar 3 kilometer.
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Tangerang Dukung Siloam dalam Skrining Kanker Payudara
Selain ratusan survivor kanker payudara, kegiatan ini juga diikuti perwakilan YKPI, karyawan Uni-Charm Indonesia, dan pengunjung CFD.
Ayo SADARI Setelah Menstruasi Fun Walk merupakan rangkaian kegiatan pink ribbon yang ketiga kalinya bagi brand pembalut wanita Charm.
BACA JUGA: Nunung Sampaikan Kabar Baik Setelah Operasi Kanker Payudara
Founder YKPI Linda Agum Gumelar mengatakan kemungkinan kanker payudara untuk dapat disembuhkan lebih tinggi jika dideteksi pada stadium awal,
"Kami berharap gerakan SADARI setelah menstruasi dapat lebih terpenetrasi, dan menjadi suatu kebiasaan," ujar Linda, dalam keterangannya, Kamis (5/10).
BACA JUGA: SILO Mendukung Deteksi Dini Kanker Payudara Lewat SELANGKAH
Selain itu, dengan adanya penjelasan di booth dan juga talkshow bersama survivor, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap kanker payudara.
"Melalui upaya-upaya ini, diharapkan akan menekan jumlah kejadian kanker payudara stadium lanjut di Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Direktur PT Uni-Charm Indonesia Sri Haryani berharap melalui kegiatan ini, para wanita akan lebih memiliki kesadaran akan kesehatan payudara.
Selain itu, juga memahami betul terkait kanker payudara, agar pada akhirnya dapat hidup sehat dan saling mendukung sesama wanita.
"Kami akan terus memberikan kontribusi agar dapat membebaskan wanita dari berbagai kesulitan dan batasan yang dialami," kata Sri Haryani.
Menurut dia, kanker payudara adalah salah satu permasalahan kesehatan serius di Indonesia. Apabila tidak ditangani dengan serius, berisiko akan menurunkan kualitas hidup.
"Karena itu, berangkat dari adanya kesamaan visi yaitu “berkontribusi untuk wanita Indonesia”, kami kembali berkolaborasi dengan YKPI," ungkapnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh