jpnn.com, JAKARTA - TNI AD memberikan pendidikan khusus bagi 1.000 calon bintara asal Papua. Para bintara itu dididik di sejumlah Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) di Pulau Jawa untuk menjalani Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Otonomi Khusus Orang Asli Papua (OAP) Kodam XVIII Kasuari 2020.
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, pihaknya sengaja menyebar bintara asli Papua ke Pulau Jawa karena beberapa alasan.
BACA JUGA: Calon Bintara Prajurit Karier TNI AD Dibekali Wawasan Kebangsaan
"Pertama, saya selaku Pangdam, kami punya Rindam itu belum sempurna. Jadi. ada berapa pembina pengasuh pelatih dan alat fasilitas sarana belum terpenuhi sehingga kami titipkan di luar Kodam XVIII Kasuari," ujar dia sebagaimana tayangan YouTube TNI AD, Minggu (7/2) malam.
Kemudian yang kedua, untuk memberikan wawasan sehingga para siswa calon bintara mengetahui dan mengenal Indonesia secara utuh, bukan hanya Papua dan Papua Barat.
BACA JUGA: Tahapan Seleksi Calon Bintara TNI AD
Ketiga, jumlah siswa calon bintara yang lolos seleksi cukup banyak mencapai 1.000 orang sehingga tidak mungkin bisa ditangani pendidikannya hanya oleh satu Rindam.
"Kebetulan yang kami lihat siap dan bagus itu sementara di daerah Jawa, dan kebetulan kosong pendidikan di sana sehingga kami titip pendidikan di daerah Jawa," katanya.
BACA JUGA: Prajurit US Army Bakal Latihan Bersama TNI AD di Indonesia
Sebanyak 1.000 calon bintara itu, terdiri atas 330 siswa dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung, 240 siswa bintara ke Rindam IV/Diponegoro Semarang, 260 siswa ke Rindam V/Brawijaya Surabaya, dan 130 calon bintara ke Rindam Jaya Jakarta.
Kemudian, sebanyak 40 putri asli Papua mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan (Pusdik) Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad), Lembang, Bandung.
Sementara itu, Komandan Rindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Tarsono menjelaskan setiap prajurit siswa yang mengikuti pendidikan harus melewati tes diagnostik untuk mengetahui kemampuan masing-masing, baik kemampuan akademis, kesehatan, maupun jasmani.
Para calon bintara prajurit karier (PK) otsus Papua tersebut menempuh pendidikan selama 20 minggu, terhitung mulai 4 November 2020 hingga 23 Maret 2021 dengan materi pendidikan dasar keprajuritan. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan