10.000 Orang Shalat Minta Hujan

Jumat, 28 September 2012 – 12:39 WIB
MUSIM kemarau panjang yang terjadi saat ini menyebabkan berbagai wilayah di Indonesia termasuk Kota Tegal mengalami kekeringan. Karenanya sebanyak 10.000 orang dari berbagai elemen masyarakat Kota Tegal menggelar Shalat Istisqo untuk meminta hujan kepada Allah SWT.

Kegiatan dilaksanakan di lapangan Alun-alun Kota Tegal, Kamis (27/9) kurang lebih sekitar pukul 08.30. Shalat dan doa meminta turunnya hujan dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tegal, Abu Chaer Annur.

Pada kesempatan itu sejumlah hewan ternak dilepaskan sebagai salah satu lambang. Bahwa yang meminta Allah menurunkan hujan tidak hanya manusia saja. Tetapi seluruh mahluk-Nya yang berada di muka bumi, khususnya Kota Tegal.

Usai pelaksanaan Shalat Istisqo, Wali Kota Tegal Ikmal Jaya mengatakan, tujuan digelarnya shalat istisqo ini untuk meminta turunnya hujan kepada Allah SWT. Karena kemarau sudah cukup panjang, sehingga banyak sumber-sumber mata air yang berkurang atau kering.

Tidak hanya itu, tanaman atau tumbuh-tumbuhan juga tidak sedikit yang kering dan akhirnya mati. Termasuk pula hewan-hewan ternak sudah mulai ada yang mati karena kekeringan ini.

"Nah itu yang menjadikan kami, para alim ulama, masyarakat, kyai, organisasi masyarakat, anak-anak kumpul menjadi satu. Bersama-sama shalat istisqo dan memanjatkan doa meminta turunnya hujan," katanya.

Ikmal menyebutkan, untuk Kota Tegal sendiri, meski belum kering sekali tetapi turut prihatin. Karena itu dia mengimbau kepada masyarakat dan pegawai untuk menghemat penggunaan air PDAM. Sehingga ketersediaan airnya bisa dimanfaatkan lebih panjang lagi.

Berkaitan dengan wilayah kekeringan di Kota Tegal, wali kota tidak menampik sebagian wilayahnya rawan akan hal tersebut. Yakni ditandai dengan air sumur-sumur yang kurang atau tidak ada sama sekali. Beberapa wilayah tersebut diantaranya Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kalinyamat Wetan, Panggung, Pesurungan, serta Muarareja. Namun demikian langkah antisipasi telah dilakukan. Pemkot siap menggelontorkan bantuan air bersih, apabila masyarakatnya membutuhkan.

Ditambahkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal, H Nuril Anwar SH MH menguraikan, jumlah peserta yang mengikuti shalat istisqo ini sebanyak 10.000. Itu dari madrasah-madrasah, sekolah umum, organisasi masyarakat, santri ponpes. Kemudian guru-guru TPQ, takmir masjid, mushala, SKPD dan seluruh PNS.

Berkaitan dengan ritual pelepasan hewan ternak usai shalat dan doa, Nuril menjelaskan, itu merupakan lambang mahluk Allah SWT. Dimana mereka (para hewan) juga butuh air.

"Jadi maksudnya semua mahluk Allah SWT saat ini meminta untuk turunnya hujan. Termasuk anak-anak, orang jompo, dewasa dan orang tua. Permintaan itu dengan cara mereka masing-masing. Untuk hewan dengan cara hewan, manusia juga demikian. Intinya semua memohon kehadirat Allah untuk diberikan hujan," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin menguraikan, belum turunnya rahmat termasuk hujan dan turunnya berbagai musibah pasti ada sebabnya. Salah satunya adalah karena dosa dan kesalahan kita semua. Juga maraknya berbagai kemaksiatan, banyak ibu yang sudah tidak mau menyusui anaknya.

Kemudian anak sudah  tidak berbakti kepada orang tuanya, istri yg brani terhadap suami. "Termasuk juga suami yang sudah berperilaku kasar kepada istri dan anak nya. Keadilan sudah ternodai, riba sudah merajalela, anak sudah tidak tahu bapak yang sebenarnya, hubungan sex sudah tidak memperhatikan koridor hukum Allah."

Karenanya kita berusaha untuk berdoa dan meminta ampun kepada Allah dari segala dosa dan kesalahan kita. Serta memberikan kebebasan kepada hewan ternak, mudah-mudahan apa yang telah dilakukan hari ini (kemarin) dikabulkan Allah SWT. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembenahan Birokrasi Kunci Babat KKN

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler