"Kita inginkan birokrasi mulai dari tingkat pusat hingga daerah bersih, jauh dari praktek KKN," ujar Azwar di Banda Aceh, Kamis (27/9), usai menghadiri Musrembang RPJM Aceh.
Dikatakannya, mesti Aceh tidak terkena imbas dari ekonomi global, namun Aceh masih jauh ketinggalan di bawah ekonomi Asean. Ia menilai, masih ada kesempatan untuk mengejar dari ketertinggalan tersebut. Kunci sukses sebuah pembangunan, praktek-praktek birokrasi yang menyebabkan KKN, harus dapat dihapus.
Ditegaskan, reformasi birokrasi merupakan persoalan utama yang harus diprioritaskan. “Kita mengejar Aceh dari ketertinggalan dengan memprioritaskan kebersihan birokrasi," ucapnya seraya mengaku Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh yang tengah disusun harus di kawal ketat. "Kita harap pembangunan tidak lamban dan jauh dari kesan tidak professional," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, ada tiga kendala utama pembangunan. Yakni seperti birokrasi belum mampu memberikan pelayanan prima pada masyarakat dan investasi, bahaya laten korupsi yang sangat membahayakan bagi budaya dan infrastuktur belum memadai akibat anggaran negara untuk pembangunan dan pemeliharaan masih kecil.
Sementara itu sebelumnya, Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah mengharapkan agar dengan pelaksanan Musrenbang RPJMA 2012 - 2017 dapat membawa Aceh yang lebih baik. Hal itu dapat dilakukan apabila semua sepakat dan bekerja keras mewujudkan cita-cita mulia Aceh masa depan.
Untuk itu, dirinya menegaskan keinginan melakukan perubahan-perubahan mendasar dalam pembangunan Aceh. “Kita berharap pelaksanaan Musrenbang RPJMA ini dapat meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan efektifitas perencanaan pembangunan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota,” terangnya. (Mag-38/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Napi Kabur, Kalapas Didesak Dicopot
Redaktur : Tim Redaksi