jpnn.com - jpnn.com - Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/SMK tinggal satu bulan lagi yang dimulai 3 April 2017 hingga 6 April 2017 mendatang.
Di Maluku Utara (Malut), jumlah sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMA/SMK dan MA sebanyak 71 sekolah dengan total siswa sebanyak 7.374 orang. Sementara ujian berbasis kertas dan pinsil sebanyak 284 sekolah dengan jumlah siswa 11.203 orang.
BACA JUGA: Daerah Diminta Topang Dana Pelatihan Guru MGMP
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Malut Imran Jakub, seperti dilansir Malut Post (Jawa Pos Group), Senin(6/3).
Imran yang ditemui di sela-sela pembukaan kegiatan musyawarah guru penyusunan soal Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) di SMA Negeri 1 Kota Ternate, mengatakan, jika dilihat dari total sekolah pelaksana ujian berbasis nasional mencapai 107 sekolah. Sebab, selain SMA/SMK dan MA, juga SMP/MTS, sebanyak 36 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 4.360 orang.
BACA JUGA: Huft..Masih Ada Saja Kendala di UNBK
Sementara jumlah sekolah SMP/MTs pelaksana ujian berbasis kertas dan pinsil sebanya 546 sekolah atau 19.821 siswa.
"Sementara jadwal pelaksana ujian nasional tidak dilakukan secara bersamaan. Untuk SMA dilaksanakan tanggal 3-6 April, SMK/MA tanggal 10-13 April, sementara SMP/MTs dilaksanakan tanggal 2-8 April," ungkapnya.
BACA JUGA: Heboh! Lagi Ujian Simulasi, Tiba-Tiba Siswi Histeris
Sementara mata pelajaran yang diujikan lanjut Imran, untuk SMA, empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika ditambah satu mata pelajaran jurusan yang dipilih siswa masi-maasing.
“Misalnya jurusan IPA yang dipilih mata pelajaran Biologi, Fisika dan Kimia, sementara IPS adalah Sosiologi, Sejarah dan Ekonomi,” katanya.
Selanjutnya mata pelajaran yang tidak diujikan pada UN dan US akan diujikan pada USBN. "Ini karena hasil ujian nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan siswa, hanya menjadi bahan evaluasi peningkatan mutu dan kebijakan. Hasil UN hanya diberikan dalam sertifikat untuk syarat masuk perguruan tinggi. Yang menjadi ukuran kelulusan hanya US dan USBN,” terangnya.
Sementara mata pelajaran USBN 70 persen disusun daerah dan 30 persen disusun pusat. Khusus untuk mata pelajaran agama, lanjut Imran, disusun oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) 70 persen dan 30 persen disusun Kemenag Pusat.
"Untuk kesiapan ujian bisa dibilang 70 persen dilaksanakan. Sementara soal USBN dari pusat telah ada, tinggal menunggu penyusunan daerah dan dibagikan ke sekolah untuk diperbanyak," tutupnya.(udy/jfr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud: UNBK Gratis!
Redaktur & Reporter : Friederich