Daerah Diminta Topang Dana Pelatihan Guru MGMP

Kamis, 02 Maret 2017 – 20:00 WIB
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sumarna Surapranata mengatakan pusat hanya menganggarkan pelatihan guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam jumlah kecil. Setiap kabupaten memiliki satu kelompok kerja guru yang dilatih untuk pembuatan soal. Padahal jumlah guru MGMP harus lebih banyak lantaran ada 17 mata pelajaran yang masuk dalam ujian sekolah berstandar nasional (USBN).

"Dalam menuntaskan penyusunan soal bernalar tinggi untuk 17 mata pelajaran yang di-USBN-kan, kami telah meminta bantuan dari pemerintah daerah (pemda) untuk membantu membiayai dalam menggandakan jumlah MGMP," kata Pranata di Jakarta, Kamis (2/3).

BACA JUGA: Huft..Masih Ada Saja Kendala di UNBK

Pusat menyediakan anggaran untuk membiayai satu kelompok MGMP, tapi Kemendikbud juga meminta daerah untuk membiayai, sehingga satu kelompok ini bisa digandakan.

Pranata menuturkan, Pemda bisa menggandakan atau melakukan replikasi guru untuk ujian sekolah (US). Pasalnya meski ada USBN, masih ada mata pelajaran yang tidak di USBN-kan, misalnya pendidikan olahraga. Guru-guru mata pelajaran yang tidak UN dan di USBN bisa menyusun soal untuk US. Dengan demikian, semarak KKG dan MGMP siapkan soal untuk anak didik semakin meningkat.

BACA JUGA: Heboh! Lagi Ujian Simulasi, Tiba-Tiba Siswi Histeris

Secara terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Totok Suprayitno mengatakan, USBN memberikan kesempatan pada para guru untuk meningkatkan kemampuan membuat soal yang baik dengan tingkat penalaran tinggi.

Totok menyebut, berdasarkan pantauan proses pembuatan soal yang melibatkan guru MGMP masih berlangsung. Para guru yang terlibat menyusun soal berdasarkan jangkar soal dari pusat.

BACA JUGA: Mendikbud: UNBK Gratis!

Ia juga menyampaikan, kebijakan USBN baru dan hadir dengan skema berbeda dangan tahun sebelumnya tetap termasuk US. Maka segala pembiayaannya masih ditanggung pemda setempat. Sedangkan pusat atau GTK Kemdikbud hanya memberikan dana untuk tahap pelatihan guru.

Sementara untuk UN berbasis komputer (UNBK), Totok mengatakan, bagi sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana (Sarpras) bisa kolaborasi dengan sekolah sekitar yang menjadi tempat penyelenggara. Sekolah menengah atas (SMA) bisamemberikan akses untuk sekolah menengah pertama (SMP) untuk melaksankan UNBK.

Alumnus Univeritas Gadjah Mada (UGM) ini juga mengatakan, sekolah yang tidak memiliki sarpras dan jauh dari zonasi sekolah penyelenggara, tidak diperkenankan memaksa siswa membeli laptop dalam rangka UNBK.

“UNBK ini gratis ya, artinya tidak ada pungut biaya jadi bagi sekolah yang tidak bisa menyelenggarakan UNBk jangan paksa siswa,” ucapnya.

Dijelaskan dia, peingkatan jumlah sekolah UNBK tujuannya untuk mencegah kecurangan. UN harus menjadi cermin kejujuran sehingga penyelenggara UN bisa menjadi alat atau rujukan perbaikan mutu pendidikan bangsa.

Sebagai informasi, pelaksanaan UN tingkat SMA/SMK/MA dijadwalkan akan berlangsung pada 13-15 April 2017. Sedangkan UN tingkat SMP sederajat dijadwalkan pada 4-7 Mei 2017 mendatang.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud: UNBK Gratis!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
UNBK   guru   Pemda  

Terpopuler