JAKARTA - Perolehan suara Partai Demokrat yang tidak signifikan untuk mengusung capres sendiri membuat tahapan konvensi hampir pasti tidak berlanjut. Selanjutnya, nasib 11 peserta konvensi kini bergantung pada kebijakan yang akan diambil majelis tinggi yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sejumlah opsi mulai bermunculan. Salah satunya adalah menawarkan peserta konvensi untuk menjadi pendamping capres yang diusung oleh partai lain. "Tentu semua kita kembalikan ke majelis tinggi untuk mungkin menawarkan kepada calon-calon presiden atau ada kemungkinan kombinasi lain," saran Wakil Ketua Majelis Tinggi yang juga menjadi peserta konvensi, Marzuki Alie, di sela diskusi, Kamis (10/4).
Namun dia belum memastikan capres dari partai mana yang mungkin ditawari salah satu dari 11 peserta konvensi. Menurut dia, hal itu bergantung pembicaraan ketua Demokrat dengan partai lain, termasuk menentukan apakah mengambil keputusan berkoalisi atau menjadi oposisi. "Koalisi dibentuk tidak untuk kalah. Tidak hanya bicara idealisme, tapi juga bagaimana memenangkan kompetisi," kata Marzuki. Dengan demikian, perlu dilakukan kombinasi-kombinasi capres-cawapres yang paling kuat.
Saat ditanya kemungkinan Demokrat merapat ke Gerindra, Marzuki tidak menampik bahwa antara SBY dan Prabowo Subianto sudah beberapa kali melakukan pertemuan. Apalagi keduanya berasal dari latar belakang yang sama, yakni Akademi Militer (Akmil) angkatan "73.
Komunikasi keduanya juga dinilai Marzuki cukup bagus. "Apakah itu akan berlanjut atau tidak, kita tunggu bagaimana hasil real count-nya. Sehingga jelas hitung-hitungannya, apakah bergabung atau membentuk poros sendiri," ujar ketua DPR itu.
Internal Demokrat belum membuat keputusan terkait kelanjutan konvensi yang sudah berjalan sejak akhir 2013 lalu. Ketua Harian DPP PD Syarief Hasan menyatakan kalau partainya masih akan membahasnya terlebih dulu. Termasuk, waktu pengumuman pemenang konvensi nantinya. "Mau dibicarakan dulu secaa internal, kita lihat nanti," kata Syarief. (fal/dyn/agm)
BACA JUGA: Transportasi Lokal Jamaah Haji Terancam
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ikut BPJS Kesehatan, Siap-Siap Gigit Jari
Redaktur : Tim Redaksi