jpnn.com, LOMBOK - Keluarga akhirnya menemukan jejak Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Buin Baru, Sumbawa, NTB, Maharani binti Marzuki (30), yang 11 tahun dianggap hilang di Suriah, melalui akun Facebook rekannya.
Mataram –Maharani binti Marzuki (30) yang merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Buin Baru, Sumbawa, NTT, diketahui keberadaannya setela h 11 tahun dianggap hilang di Suriah. Pihak keluarga menemukan jejak Maharani dari akun Facebook rekannya.
BACA JUGA: Kisah Pilu TKW Asal Tangerang, Dihamili dan Jadi Korban Pemerasan
"Awal mengetahui keberadaan kakak ipar saya itu, dari akun Facebook atas nama Arsi yang memajang foto Maharani sekitar Agustus 2019," kata adik ipar Maharani, Sandy Farboy, kepada Antara di Bandara Internasional Lombok (BIL) saat menunggu kedatangan Maharani, Sabtu malam lalu.
Mengetahui foto itu, dia kemudian mencoba memberikan pesan kepada pemilik akun Facebook itu. Namun satu pekan tidak dijawab. Dia lalu berinisiatif menghubungi melalui pesan semua rekan dari pemilik akun itu.
BACA JUGA: Istri jadi TKW, Ayah Perkosa Anak Kandung
Akhirnya, dia mendapatkan nomor pemilik akun itu yang dilanjutkan dengan mencoba menghubungi melalui WhatsApp. "Tidak tahunya dibalas oleh Arsi hingga diketahui kronologi sampai dipajang di Facebook itu," kata Sandy.
Pemilik akun itu menjelaskan awal bertemu dengan Maharani saat berada di salah satu toko di Suriah. Kemudian menanyakan kepada Maharani apakah berasal dari Indonesia yang kemudian dibenarkan Maharani. "Ternyata keduanya sama-sama dari Nusa Tenggara Barat," tambah Sandy.
Dari sana diketahui bahwa Maharani kehilangan kontak dengan keluarganya sejak 2008 dan meminta rekannya Arsi memajang foto dia di Facebook karena Maharani tidak mempunyai akun Facebook.
Sandy kemudian meminta tolong kepada Tim Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Riyadh, Arab Saudi, Agus Gia. "Alhamdulillah akhirnya ditemukan juga setelah 11 tahun hilang kontak," kata Sandy.
Adik kandung Maharani, Maharina, menyebutkan kakaknya itu berangkat ke Suriah pada 2008, melalui salah satu perusahaan tenaga kerja.
Pada 2008, sempat menghubungi bapaknya di Sumbawa yang menyebutkan Maharani sudah tiba di Suriah. Setelah itu, putus kontak sama sekali, kata Maharina.
Keluarga sempat patah semangat mencari Maharani sampai-sampai menganggapnya sudah meninggal dunia mengingat konflik di Suriah. "Alhamdulillah kakak saya berhasil ditemukan," kata Maharina.
Kedua orang itu mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus, DPLN SBMI dan perwakilan SBMI Kota Mataram yang telah membantu menemukan kakaknya yang saat ini sudah berada di Jakarta.
Saat ini, Maharina dan suaminya Sandy Farboy menanti kedatangan sang kakak untuk membalas kerinduan yang sudah lama terpendam, demikian pula orang tua dan kerabatnya di Sumbawa. (Riza F/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo