BANDA ACEH – Dari sebanyak 127 pasangan mendaftar dalam atau Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di wilayah Aceh, tidak termasuk kandidat yang mendaftar di KIP Pidie, hanya 115 pasangan yang dinyatakan lolos verifikasi.
Sementara itu berdasarkan data diperoleh dari KIP, 12 pasangan lainnya terpaksa angkat koper. Dari 12 pasangan yang gagal tersebut, dua di antaranya didukung koalisi partai. Selebihnya berasal dari jalur perseorangan.
Pasangan dari partai politik yang gagal adalah bakal calon Bupati Aceh Barat Daya, H Rafli Zar berpasangandenganSyahrul Fadhli; dan bakal calon Bupati Simeulue Ibrahim Gunawan- Zainal Ali.
Pasangan Rafli Zar dan Syahrul harus tersingkir dari persaingan karena H Rafli Zar dinyatakan tidak mampu baca Al Quran, meski pasangannya Syahrul Fadhli lolos tes tersebut. Sedangkan pasangan Ibrahim Gunawan- Zainal Ali gugur, karena KIP Simeulue menilai, persyaratan dukungan untuk kandidat ini tidak lengkap.
Sebanyak 10 pasangan lainnya yang tidak lolos verifikasi, semuanya berasal dari jalur perseorangan. Yang terbanyak adalah di Kabupaten Aceh Utara. Dari 16 pasangan yang mendaftar, tujuh di antaranya tidak lolos verifikasi karena tidak memenuhi syarat dukungan dan ada pula yang gagal dalam uji mampu baca Al Quran. Pasangan bakal calon perseorangan yang gagal lainnya terdapat di Kota Lhokseumawe ( satu pasangan), Aceh Tengah ( satu pasang) dan Nagan Raya ( satu pasang).
Khusus untuk Pemilukada Pidie sudah diputuskan untuk ditunda, karena Bupati Pidie Mirza Ismail tetap ngotot menolak mencairkan dana untuk operasional KIP di wilayah itu. Delapan bakal calon yang sudah mendaftar terpaksa belum bisa ikut dalam Pemilukada ini. Hingga sekarang KIP Pidie belum memutuskan kapan jadwal Pemilukada di wilayah itu akan berlangsung.
Dari 115 pasangan yang lolos verifikasi itu, hanya sembilan orang perempuan. Jumlah itu bertambah karena ada dua perempuan yang maju menggantikan suami mereka. Kedua kandidat perempuan itu adalah calon bupati Aceh Timur, Sukiyawati, yang maju menggantikan suaminya Azman Usmanuddin karena tersangkut masalah hukum.
Dari Aceh Singkil muncul pula nama Cut Khairana yang maju menggantikan suaminya Ali Hasmi yang gagal uji mampu baca Alquran.
Semula ada delapan kandidat perempuan yang mendaftar. Tapi satu di antaranya tidak lolos verifikasi, yaitu Yulinar Ahmad yang maju sebagai bakal calon bupati Aceh Utara. Dengan demikian, merujuk data awal, jadinya ada tujuh perempuan yang lolos. Ditambah dua calon yang maju menggantikan suami mereka, maka jumlah kandidat perempuan menjadi sembilan orang. Bersama pasangannya, mereka telah dinyatakan lolos verifikasi.
Sementara itu Ketua Partai Demokrat Aceh, Mawardi Nurdin mengatakan, bakal calon Bupati Tamiang 2012 dari Partai Demokrat masih terbuka peluang untuk dilakukan survey kembali, jika masih ada kadernya ataupun dari luar yang akan maju dan itu masih dimungkinkan.
“Kalau ada yang ingin maju baik dari dalam (kader) maupun simpatisan kita persilahkan saja membuat survey dan itu sah-sah saja," ujarnya.
Partai Demokrat Aceh pada pemilukada tahun ini meloloskan 15 calon bupati/walikota dari mereka ada yang dari kader maupun koalisi dengan partai lain. Termasuk juga untuk calon Gubernur dan wakil sekarang ini sudah ditetapkan nomor urut masing-masing. (slm/imj)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mirip Siantar, DPP PD Incar Orang Kuat di Muscab Tapteng
Redaktur : Tim Redaksi