12 Jam Terjebak Macet di Jalur Puncak-Cianjur

Minggu, 10 November 2019 – 17:13 WIB
Ilutrasi macet di Jalur Puncak-Cipanas, Cianjur, terjadi hampir setiap hari dan macet total pada saat libur panjang akhir pekan seperti Sabtu (9/11) malam. Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, CIANJUR - Pengguna jalan di sejumlah wilayah di Cianjur, Jawa Barat, menghabiskan waktu hingga 12 jam untuk sampai ke rumah karena terjebak dalam antrean panjang kendaraan di Jalur Puncak-Cianjur, sejak Sabtu (9/11) malam hingga Minggu (10/11) pagi.

"Hitungan waktu dari keluar Tol Ciawi di Bogor sampai rumah di Kampung Pasekon, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, hampir 12 jam. Padahal biasanya hanya ditempuh selama satu jam kalau malam hari," kata Dirman yang sempat terjebak antrean di Jalur Bogor-Puncak kepada wartawan di Cianjur, Minggu.

BACA JUGA: Uji Coba Kanalisasi 2-1: Jalur Puncak Hingga Cianjur Macet Total

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi kendaraan sewa itu menuturkan, hal tersebut bukan pertama kali terjadi karena macet total yang selalu terjadi di kawasan Puncak pada saat libur panjang akhir pekan.

"Kali ini lagi, setelah musim mudik, saya mengalami macet sampai 12 jam di tengah jalan. Laju kendaraan merayap sepanjang beberapa meter dan berhenti hingga satu jam," katanya.

BACA JUGA: Bupati Bogor: Pak Jokowi, Tolong Dong Bangunkan Jalur Puncak II

Dia berharap pembangunan jalur Puncak II sebagai solusi macet parah di jalur Puncak itu segera terealisasi. "Ini solusi satu-satunya agar Puncak tidak lagi macet. Biasanya tidak sampai separah ini setelah diberlakukan sistem satu arah. Harapan kami Jalur Puncak II segera terwujud," katanya.

Hal senada terucap dari Hendi Saeful Maladi, pelaku usaha sayur mayur yang memasok sayur ke sejumlah pasar modern di Jabodetabek. Dia harus mengalami kerugian hingga jutaan rupiah setiap jalur Puncak macet total.

BACA JUGA: Manuver NasDem Bikin Korsleting Koalisi Pemerintahan

"Satu hari kemarin, sayuran yang kami kirim tidak sampai ke Jakarta karena macet parah di Jalur Puncak. Sebagian besar sayur yang dikirim membusuk karena kelamaan di atas mobil," katanya.

Dia dan pengusaha lainnya berharap Jalur Puncak II segera terealisasi agar pelaku usaha tidak lagi merugi karena sayuran yang mereka kirim tidak sesuai kualitas yang masih segar sesampainya di tangan pemesan.

"Kalaupun ada jalur alternatif Jonggol atau Sukabumi membuat jarak tempuh semakin panjang, sehingga sayur yang dikirim kualitasnya berkurang. Jalur Puncak II solusinya karena lebih dekat dan cepat sampai tujuan," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler