Manuver NasDem Bikin Korsleting Koalisi Pemerintahan

Minggu, 10 November 2019 – 16:29 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketum NasDem Surya Paloh. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut Partai NasDem belakangan ini melakukan serangkaian manuver politik. Seperti akrab dengan PKS dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Berangkat dari manuver itu, kata dia, tercipta politik saling sindir dan gimmick politik yang melibatkan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: Ingat ya Bro, Bukan NasDem yang Memulai Manuver Politik

Menurut dia, manuver politik NasDem tidak sehat bagi partai koalisi pemerintahan. Bahkan, Pangi menyebut sudah terjadi 'korslet' di internal koalisi pemerintahan.

"Inikan sudah tidak sehat, sih, ke depannya. Di internal parpol koalisi sendiri saling sindir. Sehingga kabinet Jokowi tak ada honeymoon. Sudah banyak korsleting, arus pendek yang menyemburkan asap di mesin koalisi. Sebenarnya tak baik," kata dia dalam pesan singkatnya kepada awak media, Minggu (10/11).

BACA JUGA: Kang Ujang Sebut NasDem Berpotensi Jadi Bad Boy di Koalisi Jokowi

Menurut Pangi, memang belum bisa disebut bahwa NasDem tidak loyal kepada pemerintahan Jokowi dari manuver politik yang dilakukan. Diperlukan fase panjang sebelum memastikan siapa yang sebenarnya loyal atau tidak loyal.

Namun, kata Pangi, tidak bisa dibantah terdapat sinyal kuat NasDem akan mengikuti langkah PKS dan PAN di era pemerintahan SBY dahulu.

BACA JUGA: Nama Airlangga dan AHY Muncul di Tengah Perang Saraf Jokowi Vs Nasdem

"Jadi dia di dalam pemerintahan, tetapi merecoki juga dari dalam. Tidak tegak lurus terhadap presiden. Banyak berbeda kebijakan dengan pemerintahan, khususnya lewat parlemen. Memang ada gelagat ke sana. Namun, butuh waktu untuk benar-benar memastikannya," ujar Pangi. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler