jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Igansius Jonan seoleh mempetanyakan data yang dirilis posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Terutama terkait tewasnya 12 orang akibat dampak kemacetan arus mudik yang luar biasa. .
’’Masak kemacetan bisa mengakibatkan orang meninggal, kan nggak mungkin,'' ucapnya.
BACA JUGA: Tak Ingin Terjebak Arus Balik? Dengerin Saran Kakorlantas Nih
Menurut Jonan, meninggalnya pemudik di tengah kemacetan tidak terlepas dari kondisinya yang tidak fit. Sejak awal, dia juga meminta didirikan posko di rest area dan dekat pintu gerbang tol besar.
''Memang tantangannya di arus balik dari timur ke barat kalau lewat tol Cipali, rest area-nya kurang. Itu mesti ditambah. Saya kira akan diadakan,'' ungkapnya.
BACA JUGA: Pemudik Disarankan tak Gunakan Motor pada Arus Balik
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut angkat bicara perihal kabar itu. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi menuturkan, peristiwa itu terjadi dalam kurun tiga hari.
Bukan akibat kemacetan dalam satu hari dan satu tempat seperti kabar yang beredar. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab korban meninggal. Di antaranya, kelelahan dan kekurangan cairan.
BACA JUGA: Korlantas Klaim Angka Kecelakaan Menurun pada Arus Mudik 2016
Kelompok yang paling rentan adalah anak-anak, orang tua, dan pemudik dengan penyakit kronis.
''Ditambah lagi kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup dengan pemakaian AC terus-menerus. Ini bisa menurunkan oksigen dan naiknya CO2,'' ujar Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Achmad Yurianto. (ded/byu/mia/ken/dod/idr/wan/JPG/c7/c9/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wisatawan Lebaran Bisa Meningkat 15 Persen
Redaktur : Tim Redaksi