12 Peti Mati Siap Dikirim, Satu Ukuran Jumbo, untuk Siapa?

Jumat, 06 Maret 2015 – 05:23 WIB
Myuran Sukumaran (kanan). Foto: Ap Photo

jpnn.com - CILACAP - Persiapan pelaksanaan eksekusi mati di Nusakambangan terus dilakukan. Tidak hanya pengamanan yang diperketat, peti mati juga sudah disiapkan. Jumlahnya 12 peti dan siap dikirim ke lapas.

Hal itu disampaikan oleh petugas yang selama ini menyediakan peti mati untuk terpidana mati, Suhendro Putro.

BACA JUGA: Dua Surat Tulisan Tangan Zainal dari Nusakambangan

Ketika dihubungi kemarin (5/3) Suhendro mengatakan bahwa sampai kini belum ada permintaan peti mati dari lapas agar segera mengirim barang itu. "Saya belum dihubungi," jelasnya.
       
Berdasarkan pengalaman eksekusi mati pertama lalu, Suhendro menjelaskan bahwa Polres Cilacap yang bertugas memesan peti mati. Peti-peti itu dipesan tiga hari menjelang eksekusi. "Biasanya tiga hari menjelang eksekusi. Namun kalau eksekusi kali ini belum tahu," ujarnya.
       
Pengurus GKJ Cilacap itu menyatakan, ketika sudah dipesan, nantinya petugas polres cilacap langsung yang mengambil pada H-1. Setelah itu, peti mati itu dibawa ke lapas untuk dicek kondisinya.
       
Meskipun belum ada permintaan dari Polres, Suhendro mengaku pihaknya sudah mempunyai stok peti mati. Jumlahnya sama dengan terpidana yang akan ditembak mati. Yakni 12 peti.

Rinciannya peti mati berukuran kecil dua buah, ukuran standar sembilan buah dan satu ukuran jumbo. Kemungkinan peti jumbo itu disediakan bagi Myuran Sukumaran. Pasalnya ukuran tubuh komplotan bali nine itu terbilang besar.
       
Lebih lanjut, bapak dua anak itu mengatakan tidak ada persiapan khusus pada peti yang diperuntukkan bagi terpidana mati itu. Peti hanya diberi hiasan renda kain putih. Saat ini 12 peti itu masih tersimpan di gudang GKJ Cilacap. "Sudah siap tinggal dikirim saja," paparnya.
       
Hasan Makarim, rohaniawan mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada persiapan eksekusi mati. Semua terpidana mati belum ditempatkan di sel isolasi. "Belum ada persiapan," ujarnya usai kunjungan ke lapas besi kemarin.
       
Untuk aktivitas kerohaniawan, ketua MUI Cilacap itu mengaku belum ditugasi lapas untuk pendampingan. "Masih kegiatan biasa saja," tuturnya.
       
Ditanya apakah dia mendapatkan waktu kapan tanggal eksekusi, Hasan tidak bisa menjawab. Menurut dia itu urusan kejaksaan agung. (idr/aph/far)

BACA JUGA: Andre Chan Membaptis Penghuni Lapas Kerobokan?

BACA JUGA: Tunggu Dieksekusi, Raheem Titip Pesan Penting Ini untuk Jokowi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Kejagung Malah Tinggalkan Nusakambangan, Ada Apa Ya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler