jpnn.com - JAKARTA - Belum semua pemerintah daerah siap menghadapi bencana gunung api di Indonesia menunjukkan jika belum semua Pemerintah daerah siap menghadapi bencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan menggilir bimbingan perencanaan kontijensi khusus bencana gunung api di semua daerah.
BACA JUGA: Jokowi Masih Aman di Kasus Korupsi Transjakarta
Rangkaian bimbingan itu dimulai BNPB di Jawa Timur, yakni di Kabupaten Probolinggo. Kabupaten tersebut bakal terkena imbas utama jika gunung Semeru mengalami erupsi.
"Kami banyak belajar dari pengalaman menangani erupsi gunung Sinabung dan Kelud," terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
BACA JUGA: PKB Yakin Mahfud Tidak Mampu Sedot Suara NU
Rencana kontijensi akan dibuat sedetail mungkin. Terutama, untuk mengantisipasi pergerakan masyarakat saat terjadi erupsi. Semua peralatan, jalur evakuasi, titik-titik lokasi pengungsian, hingga kebutuhan logistik pengungsi harus langsung siap begitu erupsi terjadi.
Jika potensial ada aliran lava pijar maupun lahar hujan, maka sungai-sungai yang ditentukan sebagai tempat penampungan harus sudah siap. Begitu pula dengan pengamanan perkampungan oleh aparat Polri dan TNI. Aparat harus sudah memetakan kampung mana saja yang perlu pengamanan sehingga bisa langsung bergerak manakala erupsi terjadi.
BACA JUGA: Di Pengadilan, Mantan Menlu Bantah Terima Uang Lelah
Selain itu, sosialisasi terhadap masyarakat harus dilakukan terus menerus.
"Geladi dan sosialisasi berperan penting untuk menyiapkan pemda dan masyarakat untuk menghadapi kondisi terburuk," lanjut peneliti senior BPPT itu.
Tujuan utama bimbingan kontijensi itu adalah meminimalkan korban jiwa dan membuat pengungsi nyaman di pengungsian sembari menunggu bencana usai. Selain itu, meminimalkan kerusakan yang terjadi akibat aliran lava pijar maupun lahar hujan. Dalam rencana kontijensi juga akan terungkap perlu tidaknya relokasi penduduk secara permanen jika terjadi bencana.
Setelah Jatim, bimbingan akan dialihkan ke provinsi lain. Terutama, daerah yang masyarakatnya tinggal berdekatan dengan gunung api. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, ada 12 Provinsi yang memiliki gunung api aktif. Di antaranya, Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulut, dan Maluku Utara.
Saat ini, ada empat gunung api yang tingkat bahayanya ada di level III atau siaga. Yakni, Sinabung (Sumut), Soputan (Sulut), Karangetang (Sulut), dan Lokon (Sulut). Selebihnya, ada 19 gunung yang berstatus waspada atau level II. Delapan di antaranya berada di Pulau Jawa. Yakni, Gunung Slamet, Raung, Kelud, Papandayan, Ijen, Dieng, Bromo, dan Semeru.(byu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertanyakan Pengusutan Akun @samadabraham ke Bareskrim
Redaktur : Tim Redaksi