12 Rumah di Cianjur Terendam Banjir, 1 Madrasah Roboh, Puluhan Warga Mengungsi 

Selasa, 01 Februari 2022 – 17:45 WIB
Sungai Cikole di Kecamatan Campakamulya, Cianjur, Jawa Barat, meluap sehingga merendam belasan rumah warga, akibatnya puluhan kepala keluarga mengungsi, Selasa (1/2).ANTARA POTO. (Ahmad Fikri)

jpnn.com, CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyatakan 12 rumah terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cikole.

Puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi untuk menghindari banjir susulan. 

BACA JUGA: Ramalan Imlek Tahun Macan Air, Sektor Ini Siap-Siap Banjir Cuan

Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 

“Namun, puluhan kepala keluarga terpaksa diungsikan ke tempat aman karena ditakutkan banjir bandang kembali terjadi,” kata Rudi Wibowo saat dihubungi di Cianjur, Selasa (1/2). 

BACA JUGA: Mayjen TNI Gabriel Lema Disambut Tarian Adat Papua Saat Tiba di Manokwari 

Menurut dia, sebagian besar warga sudah mengungsi saat air bah menggenangi perkampungan.

Hal itu setelah Relawan Tangguh Bencana (Retana) mengimbau warga waspada dan segera mengungsi karena air sungai terus meninggi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan lebih dari dua jam.

BACA JUGA: Wisatawan Mancanegara Diperbolehkan Berkunjung ke Bali dan Kepri, Ini Syaratnya 

Dia mengatakan warga sudah berada di sejumlah tempat pengungsian ketika air bah setinggi 1 sampai 1,5 meter menggenangi perkampungan. 

Pihaknya sudah mengirim petugas untuk melakukan pendataan dan membawa bantuan yang dibutuhkan pengungsi.

"Kami belum bisa memastikan sampai kapan air akan surut dan warga mengungsi karena hujan kembali turun deras sejak siang hingga sore hari,” katanya. 

Untuk antisipasi, kata dia, pihaknya meminta warga untuk bertahan di pengungsian karena ditakutkan banjir susulan kembali terjadi. 

Kapolsek Campaka Iptu Agus menjelaskan akibat banjir bandang membuat bangunan madrasah roboh tertimpa pohon yang tumbang tergerus air bah.

Selain itu, lebih dari dua hektare sawah terancam gagal panen karena terendam banjir. 

Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Namun, pihaknya masih mendata berapa rumah yang terdampak lainnya.

"Kami bersama petugas dari BPBD masih melakukan pendataan, sementara tercatat 12 rumah terendam banjir dan puluhan lainnya terancam, satu madrasah roboh tertimpa pohon tumbang dan lebih dari dua hektare sawah gagal panen," katanya.

Hingga saat ini, tambah dia, petugas gabungan bersama sukarelawan masih siaga dan waspada, serta segera mengevakuasi warga ketika air sungai kembali meluap.

"Untuk sementara puluhan warga yang mengungsi. Kami perkirakan jumlahnya akan bertambah karena air sungai masih tinggi," katanya. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler