1.200 Pasukan TNI-AL Timba Ilmu dari US Navy

Selasa, 04 Agustus 2015 – 14:59 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - SURABAYA - TNI-AL mengawali kegiatan latihan bersama (latma) dengan US Navy (AL Amerika Serikat) kemarin (3/8). Latma bersandi Carat (Cooperation of Afloat Readiness and Training) 2015 itu ditandai oleh kedatangan satu di antara empat kapal perang US Navy di dermaga Jamrud Utara. Kapal itu adalah USS Fort Worth (LCS-3) yang pernah terlibat operasi SAR (search and rescue) AirAsia QZ8501 pada awal 2015.

Sesaat setelah kapal bersandar, acara latma di Pusat Latihan Kapal Perang Kolatarmatim kawasan Ujung tersebut dibuka Asisten Operasi KSAL Laksamana Muda TNI Arie H. Sembiring. Beberapa perwira tinggi TNI-AL wilayah timur terlihat bercengkerama dengan petinggi US Navy. Salah seorang adalah Commander Logistics Westpac RDML Charles William.

''Latma Carat merupakan salah satu bentuk kerja sama TNI-AL dan US Navy dalam latihan bilateral yang diawali satuan-satuan kapal, pesawat udara, dan Korps Marinir,'' ungkap Arie.

Mantan panglima Koarmatim itu membeberkan, sedikitnya ada 1.200 prajurit TNI-AL yang terlibat dalam latihan berkala tersebut. Sementara itu, pihak US Navy diperkuat lebih dari 800 personel.

Tiga kapal lain milik Amerika Serikat segera bergabung dalam latma. Yakni, USNS Safeguard (ARS-25), USS Germantown (LSD-42), dan USS Preble (DDG 88). Menurut rencana, kapal terakhir bergabung di daerah latihan di Pantai Banongan, perairan Situbondo. 

BACA JUGA: 43 ABK Vietnam Terancam 6 Tahun Bui dan Denda Rp 20 Miliar

''Sebuah kehormatan bagi kami bisa terlibat dalam kerja sama yang memasuki periode ke-22 ini,'' kata William yang kemarin didampingi Public Affair Officer Comlog Westpac Arlo Abrahamson.

Pembukaan Latma Carat ditandai penyematan tanda peserta latihan. Arie menambahkan, rangkaian kegiatan di Surabaya, Gresik, dan Situbondo merupakan implementasi bidang pertahanan untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, dan koordinasi di bidang kemaritiman. Hal itu selaras dengan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menjadikan laut Indonesia sebagai poros maritim dunia. (sep/c7/oni)

BACA JUGA: Nama Wagub Sumut Mulai Diseret ke Pusaran Kasus Suap Hakim

BACA JUGA: Anak Buah Budi Waseso Sebut Ada Kasus Korupsi di Atas Rp 10 T

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: Pasal Penghinaan Presiden Isu Jadul


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler