127 PMI Kriteria Rentan Segera Dipulangkan dari Malaysia

Kamis, 24 Desember 2020 – 21:26 WIB
Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur dan Departemen Imigrasi Malaysia (JIM), Kamis (24/12), mulai melakukan pendampingan untuk pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) dalam program rekalibrasi. Foto: ANTARA/Agus Setiawan

jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur dan Departemen Imigrasi Malaysia (JIM), mulai melakukan pendampingan untuk pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) dalam program rekalibrasi (pengaturan ulang), Kamis (24/12).

"Hari ini mulai dilakukan pendampingan untuk PMI yang rentan dengan kriteria sakit, ibu hamil, anak yatim dan janda untuk mendapatkan check out memo atau surat ijin keluar dari Malaysia," ujar Presidium AOMI, Hardjito Warno, di Putrajaya.

BACA JUGA: Negara Berikan Kado Istimewa Fasilitas VVIP Bagi PMI di Bandara Soetta

Hardjito berada di JIM bersama presidium AOMI dan staf konsuler KBRI Kuala Lumpur untuk membantu para pekerja, yang beberapa diantaranya menggunakan kursi roda.

"Dari 127 PMI dengan kriteria rentan yang diajukan dalam proses pemulangan sejak bulan Oktober 2020, 47 berhasil dapatkan kelulusan atau izin untuk bisa pulang, beberapa PMI juga harus dibopong karena sakit parah," ujar dia.

BACA JUGA: Alhamdulillah, PMI Asal Situbondo Ini Terbebas dari Hukuman Mati di Arab

Hayemah, salah satu PMI yang berada dalam keadaan hamil, batal ke Imigrasi Putrajaya karena dalam perjalanan mengalami pendarahan. Ia kemudian melahirkan bayinya setelah diantar pulang kembali ke rumahnya.

Hayemah merupakan salah satu yang terdaftar dalam program AOMI untuk pemulangan 127 PMI rentan pada Oktober lalu.

BACA JUGA: 27 PMI di Taiwan Terinfeksi Covid-19, Kepala BP2MI Sidak ke P3MI

"Atas nama AOMI kami menyampaikan terima kasih kepada KBRI Kuala Lumpur dan Jabatan Imigrasi Malaysia (JIM), khususnya untuk Dubes RI Bapak Hermono dan Dirjen Imigrasi Malaysia Dato' Indera Khairul Dzaimee bin Daud yang telah memprakarsai pelayanan khusus ini," ujar Hardjito.

Dia menambahkan bahwa kerja sama yang baik tersebut perlu dipelihara dan ditingkatkan di kemudian hari. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler