SURABAYA - Di tengah kondisi makroekonomi yang belum stabil dan memasuki tahun politik, animo perusahaan untuk mencari dana lewat pasar modal masih tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya perusahaan yang bakal melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada kuartal I 2014.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen menyatakan, potensi IPO bisa mencapai 13 perusahaan. Perinciannya, lima perusahaan sudah pasti go public, sedangkan sisanya telah mendaftarkan diri dengan menggunakan laporan keuangan September 2013. Masa kedaluwarsa laporan keuangan yang digunakan dalam IPO maksimal 6 bulan.
''Tujuh perusahaan punya batas waktu untuk melakukan IPO hingga awal April 2014. Tapi, bergantung kesiapan mereka. Yang jelas, lima sudah pasti,'' katanya di sela sosialisasi Perubahan Peraturan Bursa No I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan Perusahaan Tercatat kemarin. Kegiatan tersebut diikuti 33 emiten yang berkantor pusat di Jatim.
Lima perusahaan yang sudah pasti listing, antara lain, PT Graha Layar Prima yang merupakan pengelola jaringan bioskop Blitzmegaplex yang telah menunjuk PT Indo Premier Securities sebagai penjamin emisi (lead underwriter) dan PT Intermedia Capital, induk usaha stasiun televisi AnTV.
Hoesen menyebutkan, animo perusahaan untuk IPO sangat besar, mengingat potensi pasar di Indonesia yang terus berÂkembang. Di sisi lain, kebutuhan mendapat modal yang paling mudah dan dananya tidak terbatas adalah lewat go public. ''Rencana bisnis perusahaan tentu tidak bisa ditunda. Itulah yang membuat kami optimistis pemilu tidak akan mengganggu kegiatan bursa.''
BEI, tambah dia, menargetkan 30 perusahaan baru melantai di bursa. Jumlah itu sama dengan tahun lalu. ''Pada 2013, total IPO mencapai 31 dan total emiten sekarang 448,'' ucapnya.
Dia mengungkapkan, BEI terus berupaya menggairahkan bursa tanah air. Karena itu, pihaknya menyosialisasikan Peraturan Bursa No I-A, khususnya ketentuan tentang free float minimal 50 juta saham; 7,5 persen jumlah saham dalam modal disetor; dan jumlah pemegang saham minimal 300 orang yang memiliki rekening efek. Emiten diberi waktu sampai 24 bulan untuk menyesuaikan diri atau efektif Januari 2016. Tahap sekarang, BEI mengumpulkan data. (dio/c5/oki)
BACA JUGA: Dahlan Lakukan Terobosan untuk Selamatkan Merpati
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Penguasaan Asing di Blitz
Redaktur : Tim Redaksi