jpnn.com - JAKARTA - Tingkat keterpilihan calon presiden dan calon wakin presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa belum bisa menyalip Joko Widodo-Jusuf Kalla. Survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Jokowi-JK tetap unggul dengan 45 persen, sedangkan Prabowo-Hatta hanya 38,7 persen.
"Selisih kemenangan dua calon presiden itu hanya 6,3 persen saja. Siapa yang menang dan kalah dalam pemilu presiden adalah pasangan yang paling berhasil memenangkan hati dan pikiran pemilih galau ini," kata Anggota Tim Peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Jakarta, Kamis (26/6).
BACA JUGA: JK: Tambahan Harta Bukan Karena Jadi Pejabat Negara
Pemilih galau yang dimaksud Alfaraby adalah mereka yang belum menentukan pilihan, termasuk pemilih kedua pasang calon yang masih ragu-ragu atau masih bisa berubah pada saat hari pencoblosan 9 Juli 2014.
Total pemilih galau ada 32,2 persen. Terdiri dari pemilih yang belum menentukan pilihan 16,3 persen. Pemilih Jokowi-JK yang masih ragu 8,1 persen. Sedangkan pemilih Prabowo-hatta yang masih ragu 7,8 persen.
BACA JUGA: Jika Kekayaan Bertambah, JK: Itu karena Usaha
Alfaraby menjelaskan survei dilakukan di awal Juni 1-9, 2014. Metode penelitian dijalankan secara standard dengan teknis multistage random sampling. Total responden sebanyak 2400 pemilih di 33 propinsi.
"Responden diwawancari tatap muka. margin of error kurang lebih 2 persen. Survei ini juga dilengkapi riset kualitatif melalui Focus Group Discussion (FGD), depth interview dan media analisis," katanya.
BACA JUGA: KH Hasyim Muzadi Bela Nusron Wahid
Dengan membaca tren petumbuhan dukungan capres dan cawapres di 13 hari jelang pemungutan suara, Alfaraby mengatakan bukan hal yang mustahil Prabowo bisa melampaui suara Jokowi, atau Jokowi tetap akan mengungguli Prabowo.
"Kedua pasangan masih mungkin saling mengalahkan. Jokowi akan tetap menang jika ia bisa mengambi kembali pendukungnya yang “pindah ke lain hati,” pindah ke Prabowo," pungkas Alfaraby. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sengketa Lahan Grup Agung Podomoro, DPR Segera Panggil BPN
Redaktur : Tim Redaksi