KENDARI - Bunga (22) sebut saja begitu, harus mengalami tekanan batin yang membuatnya harus berkurung diri dalam rumah, setelah digilir ramai-ramai oleh para pemuda di dua tempat berbeda. Pihak Kepolisian yang menangani kasus tersebut langsung memburu pelaku hingga akhirnya para pelaku berhasil menyerahkan diri ke Polres Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/5).
Informasi polisi menyebutkan, perlakuan senonoh terhadap Bunga berlangsung sepekan mulai tanggal 28 April hingga 5 Mei. Namun Bunga baru melapor di Polisi sepekan setelahnya karena kemaluannya terasa perih dan karena adanya desakan dari pihak kelurga yang mengetahui kasus tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada 28 April lalu, sekitar pukul 01.00 wita. Bunga seorang diri datang ke BTN Manggarai Kelurahan Padaleu, bertemu dengan Mail (24). Karena sepi, Mail langsung menyekap Bunga dan memaksanya untuk bersetubuh layaknya suami Isteri. Karena takut Bunga menurut saja apa yang diperintakan Mail. Keesokan harinya, Mail lalu membawa Bunga jalan-jalan ke Lorong Kencana, Anduonohu.
Bunga yang tak tahu harus kemana, terpaksa harus tinggal untuk sementara waktu di asrama yang masih dibilang sekampungannya di Menui, Sulawesi Tengah itu. Ridwan (25) tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu, ia lalu memaksa Bunga untuk melayani nafsu bejatnya itu. Rekan Ridwan lainnya yang sementara berada di Rumah tersebut tak mau ketinggalan, mereka ikut-ikutan untuk memuaskan hawa nafsu mereka.
Tak sampai disitu, rekan-rekan pelaku yang berprofesi sebagai buru kapal. Ikut menikmati tubuh bugil Bunga, setelah ditelepon untuk ikut bergabung dalam pemerkosaan itu. Usai melakukan, perbuatan senonoh terhadap Bunga, 6 pelaku langsung melarikan diri ke Menui. Bunga yang meresa tidak terima dengan aksi pemerkosaan itu langsung melaporkan di Polisi. Karena telah diketahui identitasnya, 7 pelaku langsung menyerahkan diri Polres Kendari pagi kemarin, mereka adalah Rizal (21), Tahlik (20), Ridwan (25), Mail (24), Wahyula (21), Anwar (23), dan Tas (32).
Setelah mendengar komplotannya mereka telah menyerahkan diri ke Polisi. 6 pelaku yang sebelumnya melarikan diri, langsung menyerahkan diri di kepolisian Menui pada siang harinya. 6 pelaku langsung dijemput oleh anggota Tim Buser Polres Kendari dengan menggunakan Kapal Milik Polair.
Tapi setelah mendapatkan mendengar keterangan dari para pelaku, polisi sepertinya kebingungan. Sebab dari keterangan Mail, hubungan intim itu dilakukan atas suka sama suka. Bahkan hubungan Intim yang dilakukan di Asrama Revolusi, Lorong Kencana. Melainkan karena perminta Korban karena sebelumnya telah meminta uang imbalan sekitar Rp. 150 ribu.
Kasatreskrim Polres Kendari AKP Agung Basuki menjelaskan, kasus dugaan pemerkosaan ini tengah dalam penyelidikan dari anggota PPA Polres Kendari. Tapi kasus ini sedikit membingungkan, sebab penyidik belum berani menyimpulkan apakah masuk unsur pemerkosaan dikarenakan keterangan dari korban dan para pelaku tidak sinkron.
"Kami belum menetapkan tersangka, 13 orang yang saat ini diamankan di Polres baru terduga atau terlapor. kami masih mengumpulkan keterangan dan Bukti-bukti untuk mengumkap kasus ini. dari keterangan pelaku itu, dirinya telah diperkosa oleh 14 pemuda dan untuk satu ini baru 13 orang yang diamankan, satu orangnya lagi yang berprofesi sebagai buru Kapal masih dalam pencarian, karena keberadaannya belum diketahui," tutur Agung Basuki. (cr1)
BACA JUGA: Anak 11 Tahun Sudah Empat Kali Menyodomi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, 2 Turis Digasak Perampok Jalanan
Redaktur : Tim Redaksi