13 ribu Rumah Terencam Banjir, Duh Banyak Sampah Tersumbat

Senin, 02 November 2020 – 06:34 WIB
Ilustrasi banjir bandang. Foto: screenshot

jpnn.com, PASURUAN - Tercatat sebanyak 13.421 rumah di 7 kecamatan di Kabupaten Pasuruan, terendam banjir. Puluhan ribu pemukiman tersebut diterjang banjir akibat intensitas hujan tinggi dan merata selama 8 jam pada Sabtu, 31 Oktober 2020 lalu

Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengatakan, 7 kecamatan terdampak banjir diantaranya Winongan, Bangil, Beji, Kraton, Gempol, Grati dan Rejoso.

BACA JUGA: Banjir Cilacap Semakin Meluas, 7.949 Jiwa Terdampak

Dari tujuh kecamatan tersebut, banjir paling parah terjadi di Desa Prodo, Kecamatan Winongan serta Desa Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan, Kecamatan. Dimana ketinggian air mencapai 1 meter.

"Paling besar di Desa Prodo dan Desa Kedawung. Tinggi air banjir sampai satu meter," kata Tecto.

BACA JUGA: Mobil Terjebak Banjir? Jangan Lakukan Ini Agar Klaim Asuransi Diterima

Tak hanya menerjang rumah warga, banjir kali ini juga menenggelamkan area pertanian hingga meluber ke jalan pantura. Dari pantauan di lapangan, banjir membuat Jalan Raya Tambakrejo, Kecamatan Kraton; serta Jalan Raya depan Samsat Polres Pasuruan dan Jl Raya Beji tergenang sehingga menyebabkan banyak kendaraan yang balik kanan, dan memilih memutar arah.

Menurut Tecto, banjir kali ini membuat banyak rumah warga yang awalnya tak pernah kebanjiran, kini tergenang. Hal itu disebabkan drainase di sekitar pemukiman warga yang tak sempurna, sehingga tak bisa menahan debit air akibat banyaknya sampah yang menyumbat saluran-saluran air.
 
Untuk itu, dia mengimbau warga untuk menggalakkan gotong royong membersihkan selokan atau aliran air yang tersumbat oleh sampah rumah tangga.

BACA JUGA: Pak Ganjar Mengerahkan Tim Khusus untuk Banjir dan Longsor di Kebumen

"Saya imbau warga untuk bergotong-royong membersihkan selokan dan saluran air agar debit air bisa dikendalikan. Kalau tersumbat, akibatnya masuk ke rumah warga seperti yang terjadi kemarin," katanya.

Sementara itu, meski puluhan ribu rumah terendam banjir, Pemkab Pasuruan belum mendirikan dapur umum. Hal itu disebabkan debit air banjir yang cepat surut.

Meski begitu, Pemkab Pasuruan menurut Tecto siap untuk memberikan bantuan bagi masyarakat. Utamanya evakuasi terhadap korban banjir, dapur umum hingga obat-obatan.

"Kami sudah turunkan tim reaksi cepat plus relawan di Kecamatan dan Desa. Sebenarnya sudah kita tawarkan dapur umum di desa, tapi air sudah surut. Kita pokoknya siap untuk bisa membantu masyarakat," katanya.

Mantan Camat Winongan berpesan, agar warga semakin waspada dan siap dengan banjir yang bisa saja datang kapanpun. Juga bencana lain seperti tanah longsor dan puting beliung yang kerapkali terjadi di musim penghujan seperti sekarang.

"Waspada itu penting tapi juga siap agar tidak ada korban jiwa," katanya. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler