1.309 Siswa IPDN Gelar 'KKN' di Kota Budaya

Kamis, 28 April 2016 – 23:35 WIB
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) menjadi narasumber pada acara pembekalan Bhakti Karya Praja di hadapan seluruh Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (27/4). FOTO: DOK.Humas Pemkab Purwakarta

jpnn.com - PURWAKARTA – Sebanyak 1.309 orang Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akan mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) berupa Bhakti Karya Praja di Purwakarta. Kegiatan tahunan berupa penelitian lapangan dan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan di 192 Desa dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Purwakarta mulai tanggal 1 Mei sampai 31 Juli 2016 mendatang.

Penanggung Jawab kegiatan ini, Suripto mengatakan Kabupaten Purwakarta terpilih menjadi tempat penelitian dan pengabdian karena selama ini dikenal mengaplikasikan konsep berbudaya dalam setiap kebijakan daerahnya.

BACA JUGA: Rustam Effendi Mundur, Begini Reaksi Mendagri

Hal ini dinilainya sangat penting untuk menambah khazanah pengetahuan para Praja IPDN yang masih berpatokan pada tata aturan birokrasi absolut berdasarkan aturan perundangan.

“Purwakarta hari ini menjadi prototype pembangunan berbasis budaya. Kami harus ke sana untuk menimba ilmunya. Makanya, hari ini Bupati Purwakarta kami undang untuk memberikan kuliah umum di sini,” ujar Suripto di sela Pembekalan Bhakti Karya Praja yang dihelat di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (27/4).

BACA JUGA: Tak Ada Toleransi bagi PNS yang Seperti Ini

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang menjadi Narasumber dalam acara pembekalan Bhakti Karya Praja mengatakan bahwa birokrasi sudah menjadi kebudayaan yang mendorong terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Karena itu, menurut Dedi, sudah seharusnya karakter yang dimiliki oleh birokrat haruslah menjadi seorang pelayan.

Birokrat ibarat pelayanan yang harus melayani pelanggan yang dalam konteks ini adalah masyarakat.

BACA JUGA: Golkar Sulut Anggap Airlangga Punya Visi Luar Biasa

Menurut dia sudah tidak boleh lagi ada birokrat yang bertindak seperti raja yang maunya hanya dilayani oleh para stafnya. Sebaliknya, para staf yang dia miliki harus diarahkan sepenuhnya untuk melayani hajat hidup masyarakat.

“Karakter pelayan ini masih kurang. Kebanyakan maunya masih dilayani. Nah sejalan dengan visi Presiden Jokowi, mentalitas semacam ini harus segera direvolusi. Birokrat sebagai pelayan harus sudah ada ditengah masyarakat,” ujar Dedi Mulyadi di hadapan seluruh Praja IPDN seperti dilansir dalam siaran pers Humas Pemkab Purwakarta diterima Redaksi JPNN, Kamis (28/4).

Salah seorang Praja IPDN, Olive (22) mengaku senang mendengar paparan Bupati yang selalu tampil nyentrik dengan pakaian khas sunda ini.

Menurut Olive, Purwakarta sudah menjadi cermin kredibilitas seorang pemimpin yang benar-benar bertindak melayani.

Dirinya mengaku antusias melakukan penelitian dan pengabdian di Purwakarta. “Saya terus terang takjub mendengar kuliah beliau. Seharusnya kuliah semacam ini diadakan setiap hari,” ujar Olive.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Sita Tiga Kendaraan Lagi Terkait Kasus Bupati Subang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler